Makassar (ANTARA News) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Sulsel yang melayani program kesehatan gratis, sejak lima minggu terakhir ini mulai menerima pasien.

Direktur RSUD Sayang Dr. Kasma Padjalangi di Makassar, Selasa, mengatakan, selama lima minggu terakhir pihaknya telah melayani 187 pasien dengan frekuensi kunjungan pasien sebanyak empat hingga 19 pasien per hari.

"Bagian rumah sakit yang sudah menerima pasien adalah poli umum dengan satu dokter dan poli gigi dengan empat dokter gigi," ujarnya saat menerima kunjungan Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu`mang.

Menurut dia, rumah sakit ini masih membutuhkan 12 dokter ahli dan empat dokter penunjang serta sekitar 400 perawat

Selain kebutuhan sumber daya manusia, kebutuhan yang paling mendesak untuk dipenuhi adalah ketersediaan listrik sebesar 160 ribu watt untuk tahap pertama, dan fasilitas kesehatan lainnya seperti kelengkapan di dalam ruang operasi.

Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu`mang mengatakan, pemerintah daerah masih berharap pada bantuan dari APBN sebesar Rp19 miliar untuk memenuhi kelengkapan rumah sakit ini.

"Salah satu kendalanya memang di listrik. Bantuan 500 ranjang pasien dari bapak Jusuf Kalla misalnya, sudah siap digunakan," katanya.

Dari hasil tinjauan, sejumlah ruangan utama seperti ruangan perawatan, instalasi gawat darurat, kamar operasi, dan jenazah sudah tersedia.

Namun, ia meminta sejumlah perbaikan karena dia menemukan beberapa ketidaksempurnaan pada hasil akhir pembangunan. "Fasilitas dan sumber daya manusia yang dibutuhkan akan segera dipenuhi," ujarnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk menyiapkan kelengkapan administrasi seperti kartu keluarga dan kartu tanda penduduk agar dapat segera terlayani di rumah sakit ini, jika diperlukan.

Salah satu warga yang tinggal di sekitar rumah sakit, Ariyanti mengaku, merasakan manfaat yang sangat besar terhadap keberadaan rumah sakit tersebut.

Namun, ia berharap pemerintah memperhatikan akses jalan warga di luar perumahan yang berada di depan rumah sakit dengan sedikit memperluasnya dan memberikan penerangan yang cukup.
(T.KR-RY/H-KWR/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010