Jakarta (ANTARA News) - Langkah dua anggota DPR mendampingi anggota DPR Misbakhun yang dimintai keterangan Bareskrim Mabes Polri sebagai saksi dalam kasus L/C fiktif dinilai aneh oleh Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief.

"Meski agak aneh, saya tetap melihat secara positif. Saya berharap mereka mendapat pencerahan tentang mengapa Bank Century menjadi bank gagal," katanya, Rabu, namun kemudian tak mempermasalahkan kehadiran Akbar Faisal dari Komisi III dan Lily Wahid dari Komisi I itu.

Kehadiran mereka, lanjut Andi, Komisi III bisa memberi rekomendasi untuk evaluasi hasil pansus.

"Mudah-mudahan hasil audit investigatif BPK yang sempat terlewatkan pembahasannya mengenai valas dan LC bodong serta Antaboga bisa menjadi alat pencerahan," katanya.

Jika para inisiator angket Century seperti Akbar Faisal, Bambang Soesatyo, Desmond Mahesa, Lily Wahid dan lainnya sudah memahami kasus LC fiktif, valas dan Antaboga maka mereka diharapkan membantu Bank Mutiara menjadi bank sehat.

Caranya dengan mengimbau pelaku LC fiktif dan valas untuk segera melunasi kerugian negara yang mencapai Rp2,6 triliun, katanya.

"Jika tidak keberatan, saya bersedia memaparkan kepada mereka tentang hal ini secara informal. Secara hukum kita berharap semua permufakatan jahat yang mengakibatkan ambruknya Bank Century dapat segera terungkap," katanya. (*)

S024/A011/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010