Washington (ANTARA News) - Pemerintah Presiden Amerika Serikat Barack Obama memperingatkan bahwa "semua pilihan" telah tersedia jika Suriah memasok rudal Scud ke Hizbullah tetapi tetap ingin melanjutkan dialog dengan Damaskus.

Israel yakin Suriah memasok rudal-rudal balistik kepada Hizbullah, yang dapat secara dramatis meningkatkan kemampuan milisi Syiah Lebanon itu untuk menyerang negara Yahudi itu.

Jeffrey Feltman, asisten menteri luar negeri untuk Timur Tengah, Rabu mengatakan Amerika Serikat "sangat khawatir" jika Suriah menyerahkan senjata-senjata canggih seperti itu kepada Hizbullah.

"Jika laporan-laporan itu benar , kami akan harus meninjau kembali segala cara yang dapat kami lakukan untuk membuat Suriah mengubah tindakan yang provokatif dan menghasut itu," kata Feltman.

"Amerika Serikat telah menunjukkan di masa lalu bahwa kita dapat melakukan tindakan," katanya dalam dengar pendapat dengan Kongres. "Saya mengharapkan bahwa semua opsi telah tersedia menyangkut masalah ini."

Tetapi Feltman dan para pejabat lainnya mengatakan mereka masih menyelidiki apa yang disebut pengiriman rudal Scud itu.

"Kami terus mempelajari masalah itu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Philip Crowley. Senator Dianne Feinstein, yang mengetuai Komite Intelijen Senat, Selasa mengemukakan kepada AFP ada "kemungkinan besar" Hizbullah telah memperoleh rudal-rudal Scud.

Israel melancarkan serangan-serangan di Lebanon tahun 2006 untuk menanggapi lebih dari 4.000 serangan roket Hizbullah yang kurang canggih ketimbang Scud.

Perang 34 hari itu menewaskan 1.200 warga Lebanon, sebagian besar sipil, dan elbih dari 160 warga Israel, sebagian besar tentara.

Tuduhan pengiriman rudal-rudal Scud itu muncul ketika Amerika Serikat meningkatkan dialog dengan Suriah.

Presiden Barack Obama Februari lalu mengangkat duta besar pertama AS untuk Damaskus dalam lima tahnn, Robert Ford, walaupun Senat belum mengkonfirmasikan dia.

Feltman mendukung pendekatan pemerintah Obama itu, dengan mengatakan: "Kita tidak akan melakukan pendekatan karena ada satu pengalaman yang tidak menyenangkan."Kita melakukan pendekatan karena itu adalah kepentingan nasional AS."

Ia mengatakan banyak negara di dunia Arab tidak akan memberikan tanggapan yang baik kepada utusan-utusan AS dalam kunjungan-kunjungan singkat dengan pesan-pesan negatif.

Dengan adaya seorang duta besar, AS "dapat bergerak dalam tingkat sangat tinggi secara reguler dan berlanjut," kata Feltman. "Itu akan menigkatkan kemampuan kita untuk menyampaikan pesan kita."

Tetapi sikapnya mendapat kecaman di Capitol Hill tempat para anggota parlemen sudah dikalahkan oleh tekanan Obama terhadap Perdana Menteri Israel Bejamin Netanyahu menyangkut proses perdamaian.

Anggota Kongres Eliot Engel , dari Partai Demokrat meminta presiden itu mempertimbangkan kembali pengiriman seorang duta besar -- menyatakan setelah penunjukan itu, Presiden Suriah Bashar Al Assad menyambut Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad.

Engel bersama dengan anggota Kongres Mark Kirk dari Illinois mengumumkan mereka akan mengajukan sebuah resolusi yang mengusulkan sanksi-sanksi lebih keras terhadap Suriah menyangkut masalah rudal-rudal Scud itu.

Hizbullah adalah satu-satunya kelompok yang senjatanya tidak dilucuti setelah perang saudara di Libanon tahun 1975-1990.

Di Beirut, politisi senior Kristen Samir Geagea mengatakan Hizbullah menguasai kebijakan pertahanan negara itu dan "menempatkan Lebanon dalam bahaya."

Suriah lama memegang peran penting di Lebanon tetapi menarik pasukannya tahun 2005 setelah mendapat kecaman setelah pembunuhan mantan Perdana Menteri pro Barat Rafiq Hariri. (*)

AFP/H-RN/B002

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010