Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata melaporkan bahwa pameran dagang Indonesia yang digelar di London pada 1-30 April 2010 tidak terganggu dampak letusan gunung api Eyjafjallajokull.

"Promosi dagang di London sejauh ini berjalan baik-baik saja dan tidak terdampak abu vulkanik yang mengganggu aktivitas penerbangan," kata Direktur Promosi Luar Negeri Kemenbudpar, I Gde Pitana, di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, aktivitas promosi pariwisata dan perdagangan yang berlangsung di pusat perbelanjaan elit Harrods di London itu tetap berjalan normal sesuai jadwal yang telah direncanakan.

Pitana menambahkan, dari seluruh jadwal yang ada hanya acara Gala Dinner yang mengalami pengunduran waktu yakni yang sebelumnya dijadwalkan pada 22 April 2010 menjadi 23 April 2010.

"Secara keseluruhan event itu bisa dibilang cukup bagus khususnya untuk kuliner Indonesia yang sangat diminati," katanya.

Kuliner khas Indonesia terbukti sangat disukai masyarakat di London.

Pitana meyakini dampak letusan gunung api di Islandia beberapa waktu lalu hanya berdampak selama sepekan saja.

"Tidak secara langsung mengganggu acara kita di London, ini hanya sepekan saja dan dampaknya tidak terlalu signifikan," katanya.

Melalui kerja sama berbagai pihak, Indonesia menganggarkan Rp5,5 miliar untuk berpromosi pariwisata dan perdagangan di pusat perbelanjaan elit Harrods.

Dana sebesar itu merupakan investasi yang sangat potensial meningkatkan citra Indonesia di mata masyarakat Inggris dan Eropa pada umumnya.

Selain itu, nilai berita yang dapat ditimbulkan dari "event" tersebut sangat besar.

"Event" promosi itu merupakan pertama kali bagi Indonesia di mana dalam satu bulan penuh Harrods menyuguhkan sajian khas Indonesia yang ditampilkan dalam sajian etalase "display" berisi antara lain "image" destinasi pariwisata andalan, produk unggulan, dan kuliner.

Promosi yang digelar pada 1-30 April 2010 itu merupakan sinergi kegiatan Kemenbudpar, Kemendag, BNI, Sarinah, dan Majalah Femina sebagai "partner co-marketing".

Kegiatan promosi yang akan dilakukan meliputi antara lain demo batik, poster, festival makanan khas Indonesia, dan pagelaran busana selama satu bulan penuh.

Karena itu, kerja sama promosi pariwisata dan perdagangan Indonesia yang juga akan melibatkan berbagai media massa di London itu diperkirakan mampu memberikan dampak pemberitaan yang luas.

Promosi di Harrods akan difokuskan untuk mempromosikan sejumlah destinasi pariwisata unggulan Indonesia, beragam keunikan dan kekayaan budaya Indonesia, aneka cita rasa masakah khas nusantara,industri furniture dan kerajinan, dekorasi interior rumah, serta berbagai produk industri kreatif lain.

Eropa merupakan salah satu fokus 12 pasar utama sektor pariwisata Indonesia. Indonesia menargetkan kunjungan wisman Eropa pada 2010 sebanyak 679.000 orang.

Sedangkan khusus Inggris, tahun ini Indoensia menargetkan mampu menarik minimal 200.000 turis negara itu di mana pada 2009 jumlah turis Inggris yang melancong ke Indonesia sebanyak 160.036 orang.

London termasuk lima besar kota tujuan wisata dunia yang dikunjungi lebih dari 27 juta wisatawan mancanegara setiap tahunnya. Selain itu, terdapat sekitar delapan juta "permanent resident" yang tinggal di London yang dapat dijadikan pangsa pasar potensial.(H016/A023)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010