Yogyakarta (ANTARA News) - Lukisan karya pelukis Mufi Mubarok yang ditampilkan pada pameran bertajuk "Cryptic Realism, Heritage and Me" di Museum Dari Tanah Liat Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menghadirkan konsep penciptaan yang rileks, tetapi aktif.

"Mufi menghadirkan 15 karya surealis yang seluruhnya digambar dengan menggunakan pensil sebagai teknik dasar penciptaan karya yang dipamerkan," kata pengamat seni rupa Yoyok Widodo di sela pameran, Kamis.

Menurut dia, sebagian karya yang dipamerkan oleh seniman dari Pandeglang, Jawa Barat itu, adalah karya lama yang dibuat pada 2003-2004, dan sebagian lainnya karya baru yang dibuat pada 2009-2010.

"Pameran tersebut bagi Mufi merupakan jalan yang dilalui untuk menghadirkan realitas yang samar-samar yang ditemui saat pelukis ini menurunkan tekanan dan tegangan, tetapi tetap aktif mencari masukan yang bersifat intuisi," katanya.

Ia mengatakan realitas yang samar-samar itu, kemudian dijadikan landasan pengalaman hingga menuju pada pelajaran tambahan, yakni "heritage", warisan masa lampau yang menjadikan diri Mufi atau "Me" mampu merekonstruksinya menjadi bagian energi yang menjadi bekal pengalaman baru bagi dirinya, dan dalam karyanya.

"Detil figur yang diciptakan Mufi terasa hidup, sehingga mata akan memandang terus menerus berbagai karakter manusia, seperti keceriaan seorang badut, sekelompok tawanan, orang berunjuk rasa, dan seorang jenderal yang bersayap," katanya.

Menurut dia, hal itu bisa dilihat pada karya berjudul "Fuck Your Freedome", "Jisatsu Not for Me", "Just Number One", Sakit Hati, dan "Stupid".

Penikmat seni rupa, kata dia, terasa diajak melihat sebuah cerita komik satu halaman dengan menghasilkan berbagai adegan yang saling berhubungan.

"Pada karya-karya terbaru, elemen kecil yang dihadirkan Mufi tidak sekuat karya-karya lama. Ruang latar benar-benar tidak membicarakan apa-apa, dan hal ini terjadi karena banyak faktor, misalnya kurangnya waktu pembuatan," katanya.

Lukisan karya seniman lulusan Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya, Jawa Timur ini, akan dipamerkan hingga 4 Mei 2010.(B015/M008)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010