Surabaya (ANTARA News) - Jalan-jalan protokol di Kota Surabaya mulai dilanda kemacetan menjelang aksi ribuan buruh dari berbagai daerah di Jawa Timur dalam memperingati Hari Buruh Internasional (May Day).

Pemantauan ANTARA di beberapa lokasi, Sabtu siang, terlihat sejumlah petugas kepolisian disiagakan. Mereka tampak berjaga-jaga di beberapa titik persimpangan padat kendaraan yang bakal dilalui para buruh.

Kemacetan sudah mulai terasa di Jalan Diponegoro yang bakal dilalui para buruh dari Gresik. Selain itu pemandangan yang sama juga terlihat di Bundaran Waru hingga Jalan A. Yani yang dilalui para buruh dari Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan.

Lalu lintas di ruas Jalan Raya Karang Pilang hingga Jalan Gunung Sari juga padat karena adanya iring-iringan buruh dari kawasan Sepanjang dan Kabupaten Jombang serta Kabupaten Mojokerto yang hendak memasuki Kota Surabaya.

Menurut rencana, sebanyak 10 ribu buruh akan memadati jalan-jalan protokol di Kota Surabaya. Buruh dari berbagai elemen organisasi itu berangkat dari tempat kerjanya masing-masing yang tersebar di Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Gresik, dan Pasuruan.

Mereka akan memulai aksi sekitar pukul 12.00 WIB di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya. Dari Grahadi, massa akan bergerak menuju gedung DPRD Jatim di Jalan Indrapura dan kantor Pemprov Jatim di Jalan Pahlawan.

Untuk mengamankan aksi buruh itu, Kepolisian Wilayah Kota Besar (Polwiltabes) Surabaya telah mengerahkan 2.600 personel. "Kami menyiagakan 2.600 personel untuk mengamankan unjuk rasa para buruh," kata Kepala Polwiltabes Surabaya Kombes Pol. Ike Edwin.

Ia mengimbau para pengunjuk rasa bertindak tertib dan tidak melakukan perbuatan anarkhisme. "Silakan demo, tapi jangan sampai ganggu kepentingan masyarakat lainnya," katanya.

Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas Polwiltabes Surabaya AKBP Agus Wijayanto mengatakan pihaknya tidak akan melakukan penutupan jalan.

"Namun, kami akan lihat kondisi di lapangan. Kalau ada perkembangan, kami akan menyesuaikan," katanya menambahkan.

Meskipun demikian, dia akan menambah jumlah petugas di sejumlah titik yang dianggap rawan terjadi kemacetan panjang.

Kepala Urusan Pembinaan Operasional Polwiltabes Surabaya AKP Harna menambahkan, pihaknya akan melakukan pengawalan terhadap massa yang memasuki wilayah Kota Surabaya.

"Kami juga menempatkan lebih banyak petugas di empat titik pintu masuk Kota Surabaya," katanya.

(T.M038/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010