Jakarta (ANTARA News) - Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Edward Aritonang mengatakan dua pendemo yang ditangkap di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, mengaku berasal dari LSM Komite Aksi Pemuda Anti Korupsi.

"Pengakuan mereka sementara dari Kapak, saat ini masih menjalani pemeriksaan," kata Edward di Jakarta, Sabtu.

Kedua pengunjuk rasa yang diamankan itu berinisial UP (42) warga Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara dan KS (31) warga Kalideres, Jakarta Barat.

Edward mengatakan keduanya terlibat aksi unjuk rasa bertepatan dengan Hari Buruh se-dunia di Istana Presiden dan mendapatkan upah transportasi senilai Rp100 ribu per orang.

Jenderal polisi bintang dua itu menjelaskan UP dan KS berupaya memprovokasi anggota kepolisian yang mengamankan jalannya aksi buruh itu dengan cara memukul dan menghina sehingga aktivis itu diamankan.

"Anggota yang terkena pukul, yakni Iptu Reza dari Bareskrim Mabes Polri," ujar Edward.

Penangkapan terhadap kedua pria itu juga dimaksudkan agar tidak mengganggu jalannya aksi yang sedang berlangsung, tutur Edward.

Sebelumnya, anggota Bareskrim Mabes Polri mengamankan dua pendemo yang diduga sebagai provokator saat berunjuk rasa Hari Buruh se-dunia di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Sabtu.

Sementara itu, Edward menjelaskan perayaan Hari Buruh se-dunia pada sejumlah wilayah di Indonesia, secara umum berlangsung tertib dan kondusif.

Pihak kepolisian menyampaikan penghargaan tinggi kepada seluruh elemen masyarakat yang melaksanakan aksi secara serentak dengan kondisi tertib dan aman.

(T.T014/J006/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010