Miranshah (ANTARA News) - Jurubicara Taliban Pakistan Kamis menegaskan, kelompok itu tidak melatih dan merekrut warga Amerika asal Pakistan yang dituduh melakukan terorisme karena pemboman yang diupayakannya di New York.

"Kami bahkan tidak mengenal dia. Kami tidak melatih dia," kata Azam Tariq, jurubicara Tahreek e Taliban Pakistan (TTP), pada dua wartawan AFP melalui telpon dari suatu tempat yang tak diungkapkan, sebagaimana dikutip dari AFP.

Sebuah video yang diduga berasal dari TTP menyatakan bertanggungjawab atas upaya pemboman mobil di Times Square, New York itu. Kredibilitas pernyataan tersebut telah dipertanyakan secara luas.

Jurubicara Taliban itu, yang suaranya diakui oleh kedua wartawan AFP tersebut sebagai mereka kenal, mengucapkan selamat pada Faisal Shahzad atas serangan bom yang diuapayakannya, tapi memberi kesan ia telah dilatih oleh kelompok gerilyawan lainnya.

"Tugas yang ia lakukan adalah tugas besar dan kami memujinya karena tugas itu, tapi faktanya adalah bahwa kami bahkan tidak tahu Faisal," ujarnya.

"Ia mugkin dilatih oleh kelompok gerilyawan lain," jurubicara itu menambahkan.

"Saya membantah pernyataan bahwa Taliban terlibat dalam insiden itu. Ini propaganda terhadap kami. Jika kami terlibat dalam suatu hal, kami akan mengakuinya."

Meskipun ada pernyataan Tariq itu, ada kesan bahwa TTP, pada awalnya organisasi induk bagi sejumlah kelompok samar-samar, menjadi makin terpecah sejak serangan besar militer Pakistan tahun lalu dan segera sesudah serangan pesawat mata-mata AS.

Teori yang digembar-gemborkan oleh beberapa pengamat adalah bahwa Shahzad mungkin telah menerima latihan terbatas, tapi tidak menjadi anggota penuh sebuah kelompok gerilyawan.

Menurut pengaduan AS, Shahzad telah mengakui menerima latihan pembuatan bom di Waziristan, benteng gerilyawan terkait Taliban dan Al Qaida dengan asosiasi dan ideologi yang makin saling melengkapi.

Kelompok gerilyawan Pakistan, terutama TTP, tapi juga Jaish e Mohammad dan Lashkar i Jhangvi, hadir di tempat itu. Wilayah tersebut juga tempat tak aman dari petempur Afghanistan, Arab dan Asia Tengah.

Video yang diduga dari TTP yang menyatakan bertanggungjawab atas upaya pemboman mobil Sabtu malam itu disiarkan di laman Internet YouTube, ketimbang situs Internet yang dilindungi-password tempat pengumuman kelompok gerilyawan lainnya dibuat.

Meskipun media AS Kamis menyatakan bukti meningkat bahwa Taliban Pakistan terlibat, Pakistan membungkam mengenai perincian penyelidikannya, lebih dari hanya menjanjikan kerjasama penuh dan mengutuk dengan keras rencana itu.

"Sejauh ini belum ada bukti konkrit yang mengaitkannya dengan sebuah kelompok di Pakistan," kata seorang pejabat senior keamanan pada AFP tanpa menyebut nama.

Seorang pejabat keamanan menyatakan tipe bahan peledak yang ditempatkan di mobil Nisan SUV yang diduga dikendarai Shahzad memuat tanda gaya Taliban Pakistan, tapi terlalu dini untuk mengatakan siapa yang telah ia temui (di Pakistan) dan bagaimana ia mungkin melakukannya.
(S008/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010