Jakarta (ANTARA) - Jangan khawatir jika saat ini Anda hanya punya segenggam kismis atau apel kering karena makanan ini juga punya dampak positif untuk kesehatan.

Para peneliti di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health menemukan, orang yang makan buah kering umumnya lebih sehat daripada mereka yang tidak sama sekali menyantap buah.

"Buah kering bisa menjadi pilihan yang bagus untuk camilan bergizi, tetapi konsumen mungkin ingin memastikan makanan ini tanpa pemanis tanpa tambahan gula," kata peneliti, Valerie Sullivan seperti dilansir dari Science Daily, Selasa.

Baca juga: Tips jaga kelembaban kulit saat cuaca ekstrem

Baca juga: Buah kering bisa bantu pengurangan berat badan


Menurut dia, ukuran porsi juga bisa rumit, karena satu porsi buah kering lebih kecil daripada satu porsi buah segar (akibat airnya telah dikeluarkan).

Tetapi hal positifnya, buah kering dapat membantu orang-orang berpotensi mengonsumsi lebih banyak buah karena mudah dibawa, bisa disimpan di rak dan bahkan bisa lebih murah harganya.

Para peneliti mengatakan, buah-buahan memberikan banyak nutrisi, termasuk serat, kalium dan beberapa bioaktif yang menyehatkan jantung.

Di sisi lain, penelitian lain menemukan orang mungkin tidak makan cukup buah karena sejumlah alasan - termasuk ketersediaannya yang terbatas, biaya dan fakta buah itu dapat cepat rusak.

Sementara buah kering bisa tersedia sepanjang tahun, relatif konsisten dalam kualitasnya dan dapat disimpan lebih lama daripada buah segar.

"Bentuk buah yang diproses secara minimal, termasuk dibekukan, kalengan, dan dikeringkan, memiliki beberapa keunggulan dibandingkan buah segar," kata Asisten profesor ilmu gizi di Texas Tech University, Kristina Petersen.

Lebih lanjut, dalam studi yang menggunakan data yang melibatkan 25.590 peserta Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional, Sullivan juga mengumpulkan informasi indeks massa tubuh, lingkar pinggang dan tekanan darah - dan kualitas makanan mereka secara keseluruhan para peserta.

Dia dan tim menemukan, orang yang mengonsumsi buah kering memiliki pola makan yang lebih sehat daripada mereka yang tidak. Mereka juga cenderung memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah, begitu juga lingkar pinggang, dan tekanan darah sistoliknya.

"Orang cenderung makan lebih banyak buah saat mereka makan buah kering. Saat buah kering tidak dimakan, asupan buah segar ternyata tidak lebih tinggi. Jadi, buah kering bisa menjadi cara untuk meningkatkan asupan buah secara keseluruhan pada orang yang tidak makan buah dalam jumlah yang disarankan," kata Sullivan.

Selain itu, para peneliti juga menemukan, saat orang memakan buah kering, asupan karbohidrat total, lalu serat, kalium, lemak tak jenuh ganda, dan kalori total secara keseluruhan lebih tinggi.

"Dalam penelitian kami, orang yang mengonsumsi buah-buahan kering memiliki asupan kalori yang lebih tinggi tetapi BMI dan lingkar pinggang lebih rendah yang menunjukkan mereka lebih aktif secara fisik," kata ahli gizi di Evan Pugh University, Penny Kris-Etherton.

Jadi, saat memasukkan buah-buahan kering ke dalam menu makanan sebaiknya perhatikan kalori dan pastikan mengganti kalori dari makanan bergizi rendah dengan buah-buahan kering untuk mendapatkan manfaat terbesar dari makan buah-buahan kering.


Baca juga: Ini makanan penyebab sakit kepala

Baca juga: Tips tetap sehat nikmati masa libur selama pandemi COVID-19

Baca juga: Dokter: Cukupi kebutuhan air mineral agar tetap bugar di cuaca ekstrem

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020