Jakarta (ANTARA News) - Persisam Samarinda terancam turun kelas atau degradasi ke Divisi Utama musim depan karena perolehan poin pada Indonesia Super League (ISL) 2009/2010 akan dikurangi tiga poin.

Pengurangan tiga poin pada Persisam oleh PSSI tersebut sebagai tindak lanjut dari sanksi FIFA terkait dengan vonis pemutusan sepihak oleh manajemen Persisam terhadap Vata Matanu Garcia sebagai pelatih musim 2007/2008 lalu.

"Eksekusi pengurangan tiga poin akan dilakukan musim ini," kata Sekretaris Jenderal (sekjen) PSSI Nugraha Besoes saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Menurut dia, terkait dengan pengurangan tiga poin, saat ini pihaknya telah memberitahu Persisam Samarinda. Selain itu pihaknya juga memberikan tembusan kepada FIFA.

"Semua pihak terkait sudah kami beri tahu," kata pria yang akrab dipanggil Kang Nug itu.

Dengan adanya eksekusi pengurangan poin, peluang Zainal Arief dan kawan-kawan untuk menjauh dari zona degradasi pada klasemen ISL musim ini cukup berat karena saat ini tinggal menyisakan tiga pertandingan.

Pada klasemen ISL, Persisam berada di posisi 15 dengan 37 poin. Jika pengurangan nilai dilakukan maka posisi Danilo Fernando dan kawan-kawan akan turun ke posisi 16 dengan 34 poin.

Tiga pertandingan yang harus dijalani di akhir musim ini adalah melawan tuan rumah Persema Malang (19/5), menjamu Persebaya Surabaya (26/5) dan menjamu Persik Kediri (30/5).

Jika Persisam mampu memenangkan pertandingan sisa maka peluang lolos zona degradasi terbuka dengan syarat seluruh tim yang saat ini berada di zona degradasi dan zona play off tidak mampu meraih poin maksimal.

Tim ISL yang berada di zona degradasi adalah Persitara Jakarta Utara dengan 27 poin, Pelita Jaya 30 poin, Persik Kediri 35 poin, Sedangkan posisi play off sebelum dilakukan pengurangan yaitu Persisam dengan 37 poin.

Jika Persisam terdegradasi, maka tim bertabur bintang itu hanya mampu bertahan satu musim di ISL padahal musim lalu Persisam naik kelas dengan bekal juara Divisi Utama 2008/2009.(B016/I007)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010