Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa almarhumah Hasri Ainun Habibie memang pantas dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta, bukan hanya karena dia istri mantan presiden BJ Habibie tapi juga karena jasanya.

"Pak SBY berkata bahwa Ibu Ainun Habibie berhak mendapat perlakuan hak seperti ini (dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta, red)bukan sekedar sebagai istri Pak Habibie tapi juga karena jasa-jasanya," kata juru bicara keluarga BJ Habibie, Achmad Watik Pratiknya kepada pers di Jakarta, Minggu.

Watik Pratiknya mengatakan Presiden Yudhoyono secara langsung menyampaikan duka cita kepada Habibie melalui sambungan telepon internasional atas wafatnya Hasri Ainun Habibie.

"Tadi malam, Pak SBY menghubungi Pak Habibie yang sampai saat ini masih di rumah sakit. Pak SBY menyampaikan duka cita atas nama pribadi, keluarga, pemerintah, dan atas nama seluruh bangsa Indonesia," kata Watik Pratiknya, di kediaman keluarga Habibie di Jalan Patra Kuningan Jakarta Selatan.

Presiden juga menyampaikan bahwa ia secara pribadi dan seluruh jajaran pemerintah merasa kehilangan sosok Ainun Habibie yang bukan sekadar mantan ibu negara tetapi juga sosok yang memiliki rekam jejak berjasa besar kepada masyarakat.

Menurut Presiden seperti yang disampaikan Watik, Ibu Ainun banyak berjasa kepada masyarakat melalui lembaga, organisasi sosial baik berbentuk beasiswa, donasi, maupun yayasan lain.

"Pak Habibie pada kesempatan yang sama menyampaikan terima kasih atas perhatian dan mengingatkan kembali kepada Presiden bahwa surat yang disampaikannya sempat membuat Ibu Ainun merasa terharu saat dibacakan di telinganya," katanya.

B.J. Habibie menyampaikan terima kasih atas nama pribadi, almarhumah, maupun keluarga karena perhatian Presiden dan Pemerintah.

Mantan presiden itu seperti yang disampaikan kepada Watik mengungkapkan rasa terima kasihnya atas perhatian pemerintah termasuk dalam menangani persoalan transportasi pemulangan jenazah dari Jerman ke Indonesia hingga memakamkan jenazah di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.

Ia mengatakan, pemerintah telah mencadangkan dua tempat di TMP Kalibata untuk Ainun dan Habibie mengingat keduanya sudah bertekad untuk tidak terpisahkan sampai akhir hayat.

"Pada saatnya nanti, Pak Habibie juga akan dimakamkan disana," katanya.

Sejak masuk ke rumah sakit pada 24 Maret 2010, Habibie selalu mendampingi Ainun dan tidak pernah keluar dari rumah sakit.

Watik yang juga Direktur Eksekutif Habibie Center itu mengatakan, sampai dimakamkam nanti Habibie tidak ingin berpisah dengan Ainun dan meminta agar selalu satu mobil dengan jenazah sampai peristirahatannya yang terakhir.

Rencananya, pesawat charter Garuda Indonesia akan diberangkatkan Minggu malam pukul 01.00 WIB untuk menjemput jenazah Ainun Habibie dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.

Dijadwalkan pesawat akan kembali membawa rombongan dan jenazah pada Selasa (25/5) di Bandara Halim Perdanakusumah. Jenazah akan dimakamkan pada Rabu (26/5) di TMP Kalibata.

Hasri Ainun Habibie meninggal pada Sabtu (22/5) pukul 17.30 waktu Munich atau 22.30 WIB.

Hasri Ainun Habibie lahir di Semarang pada 11 Agustus 1937 semasa hidupnya aktif di bidang sosial kemasyarakat. Ia aktif di beberapa yayasan yang didirikan keluarga.

Menjelang wafatnya, Ainun sedang aktif memperjuangkan adanya fatwa yang menganjurkan donor mata melalui yayasan Bank Mata Indonesia.

(T.H016/A011/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010