Kathmandu (ANTARA News/AFP) - Para pemimpin partai utama Nepal menemui jalan buntu dalam pembicaraan mereka Jumat malam untuk mengatasi krisis politik, sementara masa bakti parlemen akan habis tengah malam, yang bisa mengakibatkan negara itu tanpa lembaga legilatif yang berfungsi.

Parlemen itu dipilih dua tahun lalu untuk membuat konstitusi baru bagi republik muda tersebut, guna memuluskan jalan bagi pemungutan suara baru dan membalik halaman tentang satu dekade perang saudara antara para pemberontak pengikut ajaran Mao dan negara.

Tapi usahanya gagal dan jika tiga partai utama tidak bisa menyepakati perpanjangan masa bakti parlemen pada akhir Jumat, parlemen itu dibubarkan sehingga negara itu terjerumus ke dalam situasi politik yang tak menentu.

Ketika pembicaraan antara pemimpin partai berlangsung dan batas waktu sudah mendekat, lebih 100 anggotanya dari kalangan perempuan menerobos ruang di parlemen untuk menyatakan rasa frustasinya.

Mereka meneriakkan slogan-slogan yang menuntut parlemen diselamatkan.

Sebelumnya ribuan orang telah berkumpul di luar gedung parlemen di Kahtmandu menyerukan pengunduran diri perdana menteri dan perpanjangan masa bakti parlemen. (M016/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010