Jika dunia ingin selamat dari pandemik, maka seluruh negara di dunia harus memiliki akses terhadap vaksin. Kita akan selamat jika setiap orang di dunia juga selamat
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan pentingnya seluruh negara di dunia mendapatkan akses terhadap vaksin COVID-19 karena banyak negara berkompetisi mendapatkan vaksin namun sepatutnya tidak mengorbankan negara lain.

"Banyak negara berkompetisi untuk mendapatkan akses terhadap vaksin. Memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri merupakan hal yang utama, namun hal ini tidak sepatutnya dilakukan dengan mengorbankan negara lain," kata Puan dalam keterangannya di Jakarta.

Hal itu disampaikan Puan secara virutal dalam pertemuan Ketua Parlemen Mexico, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia (MIKTA), Kamis.

Puan hadir pada pertemuan daring 6th MIKTA Speakers´Consultation yang bertema “Complex Challenges and Parliamentary Leadership in a Pandemic Era". Pertemuan dihadiri para Ketua Parlemen negara MIKTA.

Baca juga: WHO minta masyarakat dunia tak terbuai dengan kemajuan vaksin

Baca juga: WHO ingin setengah miliar dosis vaksin COVAX tersedia kuartal I 2021


Puan menjelaskan, memenuhi kebutuhan domestik dan membagi akses vaksin bagi semua negara harus dapat dilakukan bersamaan. Karena itu dia mendorong MIKTA mendukung inisiatif multilateral dalam pembuatan vaksin, yang menjamin alokasi yang adil dan merata.

"Jika dunia ingin selamat dari pandemik, maka seluruh negara di dunia harus memiliki akses terhadap vaksin. Kita akan selamat jika setiap orang di dunia juga selamat," ujarnya.

Dia meminta MIKTA menjadi bagian dari solusi dengan mendukung upaya memperkuat arsitektur kesehatan global, termasuk dengan meningkatkan kapasitas antisipasi menghadapi krisis kesehatan dan pandemik di masa depan.

Menurut dia, COVID-19 dapat menjadi "wake-up call" bagi semua karena pandemik telah mengekspos kelemahan sistem kesehatan global dan nasional.

Mantan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan tersebut juga mengingatkan akan pentingnya membangun resiliensi sistem kesehatan nasional. Dia menjelaskan, dalam masa globalisasi ini, jika satu negara terkena wabah penyakit maka dengan mudah akan menyebar ke negara lain.

"Karena itu kita perlu memperkuat resiliensi sistem kesehatan nasional yang merupakan dasar kuatnya tata kelola kesehatan global," tutur-nya.

Untuk mencapai hal itu, menurut Puan, diperlukan penguatan investasi pada sistem kesehatan nasional dan memperkuat kapasitas tenaga kesehatan di masing-masing negara.

Politisi PDI Perjuangan itu menilai MIKTA dapat memberi contoh upaya memperkuat sistem kesehatan nasional dengan membangun kerja sama jejaring institusi kesehatan dan riset di antara negara MIKTA.

Baca juga: Menlu: Solidaritas hadapi pandemi penting bagi pemulihan ekonomi dunia

Baca juga: Asa mengakhiri pandemi dari vaksin-vaksin di dunia


Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020