Tanjungpinang (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, mencatat jumlah warga yang tertular SARS-CoV-2 isetelah kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi COVID-19 lebih dari 50 persen.

Wali Kota Tanjungpinang Rahma, di Tanjungpinang, Kamis, mengatakan jumlah warga yang tertular COVID-19 akibat kontak erat mencapai 665 orang sejak pandemi.

"Jadi 665 orang dari 1.075 orang total pasien COVID-19 terkonfirmasi COVID-19 setelah kontak erat dengan pasien positif yang bergejala maupun tidak bergejala," ujarnya.

Rahma menambahkan jumlah warga yang tertular COVID-19 hari ini bertambah tiga orang, satu di antaranya disebabkan kontak erat dengan pasien COVID-19.

Baca juga: Satgas: Pasien COVID-19 di Tanjungpinang turun 50 persen

Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di Tanjungpinang capai 140 orang


Jumlah warga yang tertular COVID-19, namun tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah dan tidak pernah kontak erat dengan pasien COVID-19 juga cukup tinggi. Jumlah pasien COVID-19 dalam kategori ini berdasarkan hasil penelusuran tenaga kesehatan mencapai 266 orang setelah hari ini bertambah dua orang.

"Dalam kasus itu, biasanya pasien tersebut tertular dari orang yang terkonfirmasi COVID-19, namun tidak bergejala," katanya.

Sementara warga yang tertular COVID-19 setelah melakukan perjalanan ke luar daerah sebanyak 144 orang.

"Total jumlah pasien yang bergejala sebanyak 514 orang, bertambah satu orang hari ini. Sedangkan jumlah pasien yang tidak bergejala bertambah dua orang sehingga total menjadi 561 orang," tuturnya.

Rahma mengemukakan jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 terus bertambah. Hingga siang tadi jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 bertambah lima orang sehingga menjadi 983 orang.

"Jumlah pasien yang meninggal dunia dunia akibat COVID-19 sebanyak 22 orang," ucapnya.

Jumlah kasus aktif di Tanjungpinang sebanyak 70 orang. Saat ini pasien yang dirawat di rumah sakit sebanyak 31 orang, sedangkan yang menjalani karantina terpadu lima orang, dan isolasi mandiri 34 orang.

Ia mengajak seluruh masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru. Protokol kesehatan ini harus selalu dilakukan pada saat berinteraksi dengan keluarga yang tidak tinggal serumah, teman rumah ataupun di tempat kerja, sehingga kluster keluarga dan kluster tempat kerja bisa dicegah bersama-sama.

"Protokol kesehatan yang senantiasa harus dilakukan adalah memakai masker, menjaga jarak (tidak bersalaman) dan mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin," tuturnya.*

Baca juga: Warga usia produktif Tanjungpinang terbanyak tertular COVID-19

Baca juga: Dinkes Tanjungpinang: waspadai COVID-19 dalam pesta pernikahan

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020