Upaya yang dapat dilakukan saat ini adalah dengan menekan penularannya
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan secara umum semua jenis virus bisa bermutasi saat replikasi dalam proses infeksi.

Pernyataan itu menanggapi ditemukannya mutasi COVID-19 yang memunculkan varian baru virus tersebut di Inggris, Eropa dan Australia.

"Secara umum semua virus bisa bermutasi pada saat replikasi dalam proses infeksi. Upaya yang dapat dilakukan saat ini adalah dengan menekan penularannya," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Satgas COVID-19 sempurnakan regulasi pengawasan pelaku perjalanan

Wiku mengatakan dengan mematuhi protokol kesehatan maka semua pihak bisa berkontribusi dalam menekan laju mutasi COVID-19 karena replikasi virus dalam proses infeksi bisa dicegah.

Terkait ditemukannya varian COVID-19 baru di South Wales, Inggris serta Eropa dan Australia, Wiku menyampaikan Pemerintah Indonesia berkomitmen melakukan surveillance perubahan genetika virus serta sebarannya secara nasional maupun global sebagai upaya antisipatif terhadap jenis atau sebaran hasil mutasi COVID-19 di Indonesia.

Baca juga: Sehari jelang Natal, total 563.980 pasien COVID-19 di RI telah sembuh

Baca juga: Moeldoko minta tak ada kerumunan dan kemacetan libur akhir tahun


Dia menekankan selain melakukan upaya dengan pendekatan ilmiah, pemerintah tanggap dengan kebijakan pengetatan mobilitas termasuk kedatangan orang dari luar negeri.

Peraturan tentang pengetatan mobilitas kedatangan orang dari luar negeri khususnya Inggris, Eropa dan Australia, diatur dalam Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Regulasi Perjalanan.

Hal ini diperlukan dengan tujuan untuk melindungi keselamatan dan kesehatan WNI dari kemunculan "imported case".

Baca juga: Tingkat disiplin protokol kesehatan masyarakat turun di semua daerah

Baca juga: Satgas COVID-19 minta masyarakat tahan diri hadapi libur akhir tahun


 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020