dolar akan terdepresiasi lebih lanjut selama beberapa tahun ke depan karena Fed mempertahankan suku bunga di nol
New York (ANTARA) - Nilai tukar dolar AS membukukan kerugian tahunan terbesar sejak 2017 pada Kamis (Jumat pagi WIB), menutup tahun di mana mata uang itu dilihat sebagai tempat berlindung yang aman ketika kepanikan atas penyebaran COVID-19 di Amerika Serikat memuncak pada Maret, sebelum jatuh karena stimulus Fed yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, melonjak ke level tertinggi tiga tahun di 102,99 pada Maret, sebelum mengakhiri tahun 2020 di 89,96, jatuh 6,77 persen sepanjang 2020 dan anjlok 12,65 persen dari level tertinggi Maret.

Prospek ekonomi global yang membaik saat vaksin COVID-19 diluncurkan, suku bunga terendah AS, dan pembelian obligasi Fed yang sedang berlangsung telah merusak daya tarik dolar.

Ekspektasi stimulus fiskal tambahan dan meningkatnya defisit fiskal dan transaksi berjalan adalah hambatan tambahan yang kemungkinan besar akan merugikan mata uang AS selama tahun mendatang.

"Saya memperkirakan dolar akan terdepresiasi lebih lanjut selama beberapa tahun ke depan karena Fed mempertahankan suku bunga di nol sambil mempertahankan neraca yang membengkak," kata Kevin Boscher, kepala investasi di manajer aset Ravenscroft, kepada klien.

Euro berakhir pada 1,2215 dolar, melonjak 8,97 persen pada 2020. Mata uang tunggal mencapai 1,2310 dolar pada Rabu (30/12/2020), tertinggi sejak April 2018, tetapi mengupas keuntungannya ketika investor menyelaraskan posisi untuk tahun ini.

Aussie dan kiwi sama-sama mencapai level tertinggi sejak April 2018 pada Kamis (31/12/2020) dengan Aussie melonjak setinggi 0,7743 dolar dan dolar Selandia Baru mencapai 0,7241 dolar. Mereka memangkas keuntungan tetapi berakhir naik masing-masing 9,76 persen dan 6,82 persen pada 2020.

Dolar tergelincir 4,90 persen tahun ini (2020) terhadap mata uang Jepang menjadi 103,25 yen. Dolar bertahan tepat di atas level terendah sembilan bulan di 102,86 yen yang dicapai pada 17 Desember.

Greenback juga kehilangan 12,09 persen terhadap krona Swedia, berakhir pada 8,2176 krona.

Bitcoin melesat ke rekor tertinggi 29.300 dolar pada Kamis (31/12/2020), membawa keuntungan tahunan untuk mata uang kripto paling populer di dunia melebihi 300 persen.

Pemimpin Senat AS Mitch McConnell memberikan pukulan telak pada Rabu (30/12/2020) untuk upaya Presiden dari Partai Republik, Donald Trump, untuk meningkatkan bantuan virus corona kepada warga Amerika, menolak untuk menjadwalkan pemungutan suara Senat yang cepat pada RUU untuk menaikkan bantuan tunai menjadi 2.000 dolar dari 600 dolar.

Namun, Presiden terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden, yang menjabat bulan depan, diperkirakan akan mendorong lebih banyak tindakan untuk mendukung ekonomi AS.

Data pada Kamis (31/12/2020) menunjukkan bahwa jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran secara tak terduga turun minggu lalu tetapi tetap meningkat lebih dari sembilan bulan.

Investor juga mengamati pemilihan putaran kedua di Georgia untuk mendapatkan dua kursi Senat pada Selasa depan (5/1/202i) yang akan menentukan partai mana yang mengontrol Senat. Jika Partai Republik memenangkan satu atau kedua kursi Georgia, mereka akan mempertahankan mayoritas tipis di majelis dan dapat memblokir tujuan legislatif dan calon yudisial Biden.

Sterling mendapat dorongan setelah pengawas pasar Inggris melakukan intervensi beberapa jam sebelum negara itu meninggalkan pasar tunggal Uni Eropa pada Kamis (31/12/2020) dengan penurunan parsial pada pembatasan yang berisiko mengganggu perdagangan swap senilai miliaran euro.

Pound sterling berakhir 2,98 persen pada 1,3656 dolar setelah setahun penuh dengan drama Brexit. Sterling mencapai 1,3686 dolar pada Kamis pagi (31/12/2020), tertinggi sejak Mei 2018.

Greenback turun 1,79 persen pada 2020 terhadap dolar Kanada, berakhir pada 1,2755 dolar Kanada. Kenaikan loonie baru-baru ini telah tertinggal dari mata uang lain karena harga minyak goyah.

"Kurangnya arah dalam harga minyak selama 10 hari terakhir atau lebih, telah membuat dolar Kanada berkinerja buruk dari paket blok dolar," kata analis di Action Economics dalam sebuah laporan pada Kamis (31/12/2020). Minyak adalah ekspor utama Kanada.

Baca juga: Dolar jatuh ke terendah lebih dari dua tahun, investor bidik stimulus
Baca juga: Dolar melemah karena investor pertimbangkan stimulus fiskal AS
Baca juga: Stimulus AS angkat sentimen risiko, dolar menguat, euro kalahkan yen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021