"Kemendag harus mengembangkan pasar produk nasional. Kementerian berkali-kali memberikan kebijakan, memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM karena mereka adalah salah satu motor penggerak perekonomian sehingga harus didukung dengan memberikan akses seluas-luasnya. Kalau UMKM masuk Shopee itu adalah keuntungan bagi UMKM untuk bisa masuk ke akses digital," ujar Ivan dalam jumpa pers "Shopee 4.4 Mega Shopping Day", Rabu.
Ivan mengatakan sejak pandemi tahun 2020 telah terjadi pergeseran transaksi dari offline ke online. Bank Indonesia mencatat bahwa pada 2020 transaksi e-commerce mencapai 253 triliun naik dibandingkan 2019 yang sebesar 204,5 triliun.
Tahun ini pun diperkirakan pertumbuhannya akan meningkat sebanyak 33 persen. Dengan penyumbang produk domestik bruto (PDB) yang tinggi, maka konsumen di ranah digital harus dijaga.
"Kenapa harus dijaga? Karena dalam arahan Pak Presiden kepada kami dalam raker, bahwa konsumen Indonesia yang berjumlah 270 juta itu memiliki peran penting dalam perekonomian kita,"
Dalam upaya menjaga para konsumen Kemendag berkomitmen untuk memberikan kemudahan bagi pelaku usaha bisnis, beriringan dengan edukasi untuk memenuhi perlindungan konsumen yang telah ditetapkan.
Tak hanya itu, Kemendag juga akan menggalakkan perdagangan daring di pasar rakyat sebagai upaya digitalisasi perdagangan.
"Itu salah satu upaya kita agar digitalisasi perdagangan yang harus dikedepankan. Yang harus kita tingkatkan sekarang adalah bagaimana barang-barang yang ada di marketplace sesuai ketentuan," ujar Ivan.
Selain UMKM, Kemendag saat ini juga menggenjot digitalisasi di ranah pasar rakyat. "Ini juga salah satu upaya yang kita lakukan, kita genjot juga agar pasar online bisa melakukan penjualan seperti di marketplace."
Baca juga: Bank Mandiri gelar diskon belanja, genjot konsumsi masyarakat
Baca juga: Temui Teten Masduki, Shopee jelaskan UMKM capai 97 persen
Baca juga: Telkomsel gandeng dompet digital untuk program belanja online
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021
