Seoul (ANTARA) - Saham Korea Selatan ditutup melemah hari Rabu karena investor mengambil sikap hati-hati menjelang pengumuman dari Bank Sentral AS.

Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) tergelincir 19,67 poin atau 0,64 persen menjadi menetap di 3.047,50. Volume perdagangan mencapai 802,6 juta saham senilai 13,2 triliun won (11,7 miliar dolar AS).

KOSPI dibuka dengan naik 0,02 persen, tetapi berbalik turun tepat setelah pembukaan pasar karena investor asing dan institusional melepas saham menjelang pengumuman dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS.

Baca juga: Saham Korsel dibuka menguat, Indeks KOSPI terkerek 0,34 persen

Bank Sentral AS (Federal Reserve) memulai pertemuan kebijakan moneter dua hari pada hari Selasa, diikuti oleh pernyataan dan pengarahan dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Rabu.

Investor menunggu pernyataan terbaru tentang prospek ekonomi AS dan arahan mengenai suku bunga utama.

Investor asing dan institusi menjual saham masing-masing senilai 530,9 miliar won (469,7 juta dolar AS) dan 533,7 miliar won (472,2 juta dolar AS).

Baca juga: Saham Korsel berakhir lebih rendah, Indeks Kospi turun 0,28 persen

Saham-saham berkapitalisasi besar melemah. Pemimpin pasar Samsung Electronics merosot 0,6 persen, dan raksasa chip memori SK hynix merosot 0,4 persen. Mesin pencari yang paling banyak digunakan Naver menyusut 0,5 persen, dan perusahaan kimia terkemuka LG Chem turun 3,8 persen.

Produsen mobil terbesar Hyundai Motor kehilangan 0,9 persen, dan Samsung Biologics, unit farmasi Samsung Group, turun 1,9 persen. Produsen baterai isi ulang Samsung SDI anjlok 6 persen, dan raksasa biofarmasi Celltrion turun 1 persen.

Indeks KOSDAQ atas saham-saham berkapitalisasi kecil naik 3,13 poin, atau 0,33 persen, menjadi ditutup pada 943,78 berkat pembelian ritel.

Mata uang lokal berakhir pada 1.130,2 won terhadap dolar AS, turun 0,5 won dari penutupan sebelumnya. Mata uang Korea Selatan terdepresiasi karena penjualan asing atas saham lokal.

Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021