Washington,(ANTARA News) - Lebih satu juta orang berkumpul di jantung kota Washington, Selasa, dengan penuh rasa suka cita atas pelantikan bersejarah Barack Obama dan mereka menyambut fajar era baru. Massa yang berdiri dan menantikan cukup lama bersorak-sorai di tengah suhu udara dingin ketika iring-iringan rombongan kendaraan yang ditumpangi Obama melintas. "Untuk orang-orang dari latar belakang berbeda, inilah momen yang mengharukan," kata David Cole, yang sengaja pergi dari daerah asalnya Leesburg di Virginia ke Washington, untuk bergabung dengan kerumunan orang di sepanjang National Mall kota itu. Fred Phillips (62), psikolog Afrika-Amerika dari Washington, datang bersama istrinya untuk mengikuti jalannya pelantikan presiden kulit hitam pertama negeri itu dan larut dalam emosi. "Ini merupakan tonggak bersejarah dalam hubungan ras di AS. Kami samasekali masih belum lebur tapi kami tidak bisa kembali. Harapan dari nenek moyang kami telah terwujud, usaha-usaha telah terbalas dan doa telah terjawab," ujarnya. Pada pukul 4 pagi waktu setempat, banyak orang sudah berkumpul di stasiun-stasiun kereta bawah tanah di Maryland dan Virginia untuk mengikuti saat-saat bersejarah itu di jantung ibukota. Para petugas Metro mengatakan pada pukul 10.00 pagi (1400 GMT) mereka sudah mengangkut lebih 469.873 penumpang dan banyak tempat parkir di stasiun penuh kendaraan dan orang. Banyak juga yang pergi berjalan kaki menyusuri jalan-jalan yang masih gelap menuju National Mall, kawasan berumput yang membentang panjang dari gedung Capitol ke arah Lincoln Memorial walau suhu udara begitu dingin menusuk tulang. Dengan ceria, arus manusia menuju satu arah. "Saya tak punya tiket untuk apapun. Saya hanya ingin melihat di mana pun saya dapat tempat," ujar Rae Brown dari Pittsburg, Pennsylvania. Para orangtua juga membawa serta anak-anak mereka, di antaranya ada yang digendong. "Saya gembira, saya kedinginan dan saya merayakannya," kata Denzel Washington, bintang Hollywood, tersenyum saat berfoto bersama dengan penggemarnya. Kendati Amerika menghadapi ekonomi terburuk sejak "the Great Depression" pada tahun 1930-an, kerumunan massa itu tetap menaruh harapan dan optimisme. "Saya pikir Obama dan pemerintahannya akan berbuat untuk mewujudkan semua mimpi dan aspirasi di Amerika," ujar Patrick Kerans (47), dari Charleston, West Virginia. "Kami memerlukan tetangga-tetangga lebih baik di dunia." Di bawah langit terang dan bersinar matahari, massa merasa senang walau mereka hanya dapat menyaksikan prosesi pelantikan presiden di layar-layar video raksasa yang dipasang untuk event ini dari jarak beratus-ratus meter jauhnya. "Kami bangun pukul tiga tapi event ini patut disaksikan. Saya pikir sejarah sedang berproses. Kami hanya ingin berada di sana untuk merayakan," kata Mary Llyod. Pihak keamanan memberlakukan penjagaan ektra ketat dan membuat bingung banyak orang. Sejumlah orang menunggu berjam-jam agar keamanan tempat yang dilewati rombongan Obama dan keluarganya ke Gedung Putih terjamin.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009