Mogadishu (ANTARA News) - Paling tidak 21 warga sipil Somalia tewas dan 59 lainnya cedera,Kamis dalam baku tembak di Mogadishu antara pasukan pemerintah yang didukung tentara Uni Afrika melawan kelompok gerilyawan Islam, kata para dokter.

Baku tembak itu meletus ketika pasukan pemerintah yang baru dilatih yang didukung serdadu misi Uni Afrika di Somalia (AMISOM) agaknya melancarkan operasi besar-besaran untuk merebut kembali daerah-daerah permukiman Mogadishu, demikian laporan AFP.

Pemerintah yang didukung internasional itu mengalami kekalahan bulan lalu ketika pihak gerilyawan, terutama dari gerakan Al Shebaab, menguasai satu garis depan yang strategis dan dekat dengan kompleks kepresidenan.

Pasukan pemerintah Somalia bergerak masuk ke pangkalan-pangkalan gerilyawan pagi ini," kata Kolonel Ahmed Ibrahim, seorang pejabat keamanan pemerintah kepada AFP.

"Mereka telah menguasai beberapa daerah permukiman yang diduduki gerilyawan dan pertempuran masih berlangsung. Ada beberapa mayat yang tergeletak di jalan-jalan," tambahnya.

Sumber-sumber dokter menghitung paling tidak 21 warga sipil tewas setelah beberapa jam pertama pertempuran tetapi memperkirakan jumlah korban mungkin meningkat, karena tidak adanya informasi segera mengenai korban pertempuran dan beberapa daerah tidak mungkin ada akses secara bebas.

"Baku tembak hari ini sangat seru. Baku tembak artileri dan mortir kedua pihak mencapai daerah-daerah permukiman," kata Ali Muse, kepala layanan ambulans Mogadishu kepada AFP.

Tim-tim kami sejauh ini mengumpulkan 16 mayat warga sipil dan 50 orang cedera," katanya. "Tetapi jumlah korban mungkin akan bertambah karena pertempran masih berlangsung.

Duniya Ali, seorang pejabat di rumah sakit utama Medina Mogadishu juga mengatakan lima orang cedera yang dibawa Kamis pagi meninggal akibat luka-luka yang mereka derita, di antaranya tiga anak-anak.
(Uu.H-RN/M043/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010