Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia berkomitmen akan melanjutkan perjuangan untuk mewujudkan negara Palestina merdeka dan berdaulat sebagaimana yang dicita-citakan rakyat Palestina.

Komitmen itu disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Al Mehdawi saat menerima lima orang WNI yang menjadi relawan kemanusiaan Gaza, kata Juru Bicara Presiden Dino Patti Djalal di Jakarta, Selasa.

"Pemerintah akan terus melanjutkan perjuangan diplomatik untuk menjamin berdirinya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat," kata Dino yang turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut.

Sementara itu, Duta Besar Fariz Al Mehdawi menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan rakyat dan pemerintah Indonesia baik dalam bentuk pembangunan kapasitas, bantuan keuangan ataupun diplomasi.

Ia mengatakan bahwa komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam mendukung berdirinya Palestina yang merdeka merupakan inspirasi bagi negaranya.

Ia mengatakan dukungan dari para sahabat membuat Palestina lebih kuat dan merasa tidak sendirian dalam memperjuangkan kemerdekaannya.

Pada kesempatan itu ia juga mengatakan bahwa Presiden Palestina menyampaikan apresiasi yang besar kepada 12 relawan Indonesia yang tergabung dalam misi kemanusiaan "freedom flotilla".

Mehdawi juga mengatakan bahwa 12 relawan itu bersama seluruh relawan yang berada di kapal Mavi Marmara dianugerahi kewarganegaraan Palestina.

Saat ditanya mengenai rencana Organisasi kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) mengirimkan sejumlah relawan menuju Gaza, Palestina, menumpang kapal Bulan Sabit Merah Iran yang rencananya dikawal tentara Iran, Mehdawi mengatakan cepat atau lambat blokade Israel atas Gaza akan berhenti.

Ia menyebutkan bahwa Israel tidak dapat terus memaksakan blokade ilegalnya atas Gaza karena lambat laun masyarakat internasional yang peduli akan terus mencoba menembus blokade itu.

Lima relawan yang hadir diterima Presiden adalah Ferry Nur, Muhendri Muchtar Kalus, Okvianto Baharuddin, M Jasin dan Hadrjito Warno.

Presiden dalam kesempatan itu didampingi Menko Polkam Djoko Suyanto, Menlu Marty Natalegawa, dan Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih satu jam itu Presiden menyampaikan bahwa tindakan para relawan kemanusiaan ini adalah misi yang mulia, meski harus menerima berbagai peristiwa yang panjang dan sulit dilupakan.

Kelima relawan itu adalah bagian dari 12 WNI yang turut dalam misi kemanusiaan "freedom flotilla" ke Gaza Mei lalu. Rombongan pembawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza itu disergap oleh militer Israel di laut internasional.

Insiden itu mengakibatkan sedikitnya sembilan relawan meninggal dunia dan menuai kecaman keras dunia internasional untuk aksi berdarah yang dilakukan Israel pada warga sipil. (*)

T.G003/R010/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010