Mamuju (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melarang PT Tately NV masuk ke wilayah Sulbar untuk melakukan eksplorasi minyak dan gas jika tidak melalui pelabuhan Belang-belang Kabupaten Mamuju.

"PT Tately NV sudah kami larang masuk ke Sulbar untuk melakukan eksplorasi migas, jika tidak melalui pelabuhan Belang-Belang di Kabupaten Mamuju," kata Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh, di Mamuju, Kamis.

Sebab, bila tidak melalui Pelabuhan Belang-belang hanya akan merugikan daerah ini, akibat kendaraan pengangkut alat berat PT Tately NV yang berkapasitas hingga 90 ton merusak jalan di Kabupaten Mamuju Utara (Matra).

Menurut Gubernur, selama ini PT Tately NV membawa kebutuhan alat beratnya masuk ke wilayah Sulbar melalui Kabupaten Matra dari pelabuhan di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah dan sebagian melalui pelabuhan Bitung Manado, Provinsi Sulawesi Utara dengan menggunakan truk besar.

Akibatnya jalan di Kabupaten Matra yang dilalui PT Tately NV tersebut terancam rusak karena hanya berkapasitas 16 ton.

"Ini tentunya merugikan daerah ini karena jalan di Kabupaten Matra yang selama ini dibangun bersusah payah melalui anggaran APBN untuk kepentingan perekonomian masyarakat, akhirnya akan dirusak PT Tately NV sehingga kami menilai PT Tately NV hanya merugikan daerah ini," katanya.

Oleh karena itu ia meminta PT Tately NV segera menggunakan pelabuhan Belang-belang untuk melakukan eksplorasi migas di Sulbar karena pelabuhan Belang-belang juga mampu menampung alat berat untuk eksplorasi migas perusahaan itu.

Menurut dia, jika PT Tately NV menggunakan pelabuhan Belang Belang Kabupaten Mamuju maka akan mengurangi kerusakan jalan di Sulbar karena jarak antara wilayah ekplorasi migas dari pelabuhan Belang Belang cukup dekat, di samping kekuatan jalan yang akan dilalui cukup kuat dibanding jalan di Kabupaten Matra.

"Kalau alasan pelabuhan Belang Belang Mamuju tidak mampu menampung alat berat PT Tately NV, itu tidak masuk akal karena pelabuhan Belang Belang Mamuju juga sudah dilengkapi fasilitas memadai untuk tempat berlabuh alat berat ekplorasi migas PT Tately NV," ucapnya.

Sehingga ia mengatakan, jika PT Tately NV tetap ngotot mau melakukan eksplorasi migas di Sulbar maka perusahaan itu tidak boleh menggunakan jalan pemerintah di daerah ini.

"Silahkan bangun jalan sendiri jangan korbankan jalan masyarakat yang akan membangun perekonomiannya di daerah ini, seperti perusahaan di daerah lain yang membangun jalannya sendiri tanpa mengorbankan jalan masyarakat," katanya.

Karena, lanjut Gubernur, jalan yang ada di Sulbar dibangun dari hasil keringat rakyat bukan dari perusahaan. (MFH/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010