Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit hingga Juni 2010 mencapai 18,68 persen atau naik Rp241 triliun menjadi Rp1.531,5 triliun dibanding bulan yang sama tahun lalu.

"Untuk periode 9 Juni sampai 9 Juli 2010, kredit tumbuh 18,68 persen atau naik sebesar Rp241 triliun menjadi Rp1.531,5 triliun," kata Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter (DKM) Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, peningkatan kredit itu terjadi karena semakin banyak perbankan swasta yang mulai menyalurkan kreditnya selain bank umum pemerintah dan daerah.

Untuk kredit yang disalurkan dari Januari hingga Juni 2010 (year to date), katanya, bertambah Rp101,3 triliun atau tumbuh 7,1 persen dibanding akhir Desember 2009 yang senilai Rp1.437,930 triliun.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin membaik sejak krisis ekonomi global berakhir tahun lalu. "Pada kuartal III/2009 ekonomi kita didorong oleh konsumsi, setelah itu mulai beralih ke ekspor yang menyebabkan naiknya kebutuhan impor dan investasi, sehingga kredit bertumbuh," ujarnya.

Oleh karena itu, Perry mengaku optimistis pertumbuhan kredit hingga akhir tahun 2010 akan melampaui target maksimal yang dipatok 20 persen. "Saya yakin, pertumbuhan kredit akan lebih dari 20 persen akhir tahun ini karena ekonomi kita menguat," katanya.

Sebelumnya, Pejabat Sementara Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan terkait angka pertumbuhan kredit yang cepat ini, BI akan merevisi target kredit yang semula diproyeksikan antara 17-20 persen menjadi lebih besar dari 20 persen.

Sampai dengan kuartal pertama 2010 saja bank sentral mencatat kredit tumbuh cepat hingga mencapai 17,6 persen. "Kami akan merevisi itu, ke atas iya. Karena kredit tumbuh cepat sudah 17 persen lebih pada Kuartal pertama 2010," kata Darmin.

Bank sentral, lanjut Darmin, tengah melakukan kajian serta reveiw untuk menargetkan kisaran range dari pertumbuhan kredit tersebut.
(E014/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010