Ankara (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin delegasi Indonesia melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Turki Recep Tayyib Erdogan guna membahas kerjasama dwipihak.

Pertemuan yang dilakukan secara tertutup itu diselenggarakan di kantor perdana menteri Turki di Ankara, Selasa, sekitar pukul 15.15 waktu setempat atau 19.15 wib.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia dan Turki siap meningkatkan hubungan kedua negara antara lain dengan penandatanganan delapan nota kesepahaman .

"Kedelapan dokumen terdiri atas lima mou, dua kesepakatan dan satu program," kata Menlu.

Sejumlah kesepakatan kerja sama itu antara lain di bidang penyiaran televisi, bidang kerja sama industri pertahanan dan sejumlah bidang lainnya.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Turki Awang Bahrin mengatakan sejak awal Turki dan Indonesia sudah mempunyai sejarah yang panjang. Selain itu dibandingkan negara di kawasan Asia lainnya, maka Turki merasa memiliki kedekatan dengan Indonesia.

Karena itu, Awang meminta Presiden agar mempertimbangkan berdirinya konsulat jenderal di Istambul mengingat saat ini belum ada, sementara perwakilan RI di Turki hanya di Ankara.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono beserta rombongan tiba di Bandara Udara Esenboga Turki Senin sekitar pukul 15.30 waktu setempat atau pukul 19.30 WIB.

Turut serta dalam rombongan Presiden antara lain Menlu Marty Natalegawa, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mendag Mari Elka Pangestu,Menperin MS Hidayat, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Mensesneg Sudi Silalahi dan Seskab Dipo Alam. Tampak juga Kepala BKPM Gita Wirjayawan.

Sementara itu di Ankara, turut bergabung Menhan Purnomo Yusgiantoro dan Menpora Andi Mallarangeng.

Pada Selasa (29/6) Presiden bertemu dengan Presiden Turki Abdullah Gul dan PM Turki Recep Tayyip Erdogan. Usai pertemuan tersebut, Kepala Negara dijadwalkan menyampaikan pidato di Parlemen Turki.(*)
(T.P008*G003/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010