Padang (ANTARA News) - Ketua Komisi Pemilihan Umum Abdul Hafiz Anshary meminta masyarakat untuk berjiwa besar menerima hasil pemilu kepala daerah (Pilkada).

"Dalam pilkada tidak ada istilah menang atau kalah karena siapapun yang terpilih itu adalah pilihan rakyat, itu pimpinan semua," katanya, di TPS 6, Kelurahan Jati Baru, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Rabu.

Hafiz mengunjungi Padang untuk meninjau pelaksanaan pilkada provinsi Sumatera Barat yang diselenggarakan bersamaan dengan pilkada di 13 kabupaten/kota.

Salah satu TPS yang dikunjungi adalah TPS 6 yang juga tempat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi dan keluarga memberikan suara untuk Pilkada Sumbar.

Disela-sela kunjungannya tersebut, ia menuturkan bahwa pilkada adalah kegiatan untuk rakyat guna menentukan pemimpin masa depan. Ia berharap agar masyarakat turut aktif menjaga pelaksanaan pilkada.

Tidak hanya untuk masyarakat, Hafiz juga mengingatkan penyelenggara pemilu untuk melaksanakan tugas sesuai dengan undang-undang dan tidak berpihak pada siapapun.

Menanggapi konflik yang terjadi dalam pilkada di sejumlah daerah, Hafiz mengatakan hal tersebut dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti kecurigaan terhadap penyelenggara pemilu dan konflik internal partai politik yang kemudian melibatkan KPU, dan lainnya.

Ia mencontohkan di Tana Toraja, konflik terjadi karena dipicu oleh hasil penghitungan cepat sebuah lembaga. Massa pendukung tidak menerima hasil penghitungan tersebut dan membuat kerusuhan.

Sementara di Mojokerto, kerusuhan disebabkan kekecewaan massa pendukung terhadap keputusan KPU tidak menetapkan salah satu calon karena alasan kesehatan. Padahal, menurut Hafiz, KPU setempat telah melaksanakan tugas sesuai prosedur.

Pada 2010 ini terdapat 244 daerah yang menyelenggarakan pilkada yakni 7 provinsi dan 237 kabupaten/kota. Hingga Juni, hampir separuh dari 244 yang telah menyelenggarakan pilkada.

Beberapa daerah tercatat mengalami konflik saat tahapan berlangsung diantaranya seperti Mojokerto, Tana Toraja, Tolitoli, Sopeng, Maros, Goa, dan Sibolga.

Sementara itu menanggapi pelaksanaan Pilkada di Sumbar, Ketua KPU berharap pada masyarakat Sumbar untuk mendukung kesuksesan pemilu yang diselenggarakan pada Rabu, 30 Juni 2010.

Ia menjelaskan tiga indikasi pemilu berjalan dengan sukses yakni pemilu berjalan aman, damai, tertib, dan sesuai aturan. Kemudian, jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya lebih dari 70 persen dan tidak ada gugatan yang signifikan yang mengubah perolehan hasil.

"Selain itu, ada kepastian penyelenggara pemilu netral dan tidak ada hal-hal yang membuat penyelenggara pemilu ternoda baik pelanggaran administrasi, pidana dan kode etik," katanya.

Pilkada Provinsi Sumbar diikuti oleh lima pasangan calon gubernur-wakil gubernur yaitu Ediwarman-Husni Hadi, Irwan Prayitno-Muslim Kasim, Marlis Rahman-Aristo Munandar, Fauzi Bahar-Yohannes Dahlan, dan Endang Irzal-Asrul Syukur.
(H017/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010