"Semoga kampus Unisla menjadi kawah candradimuka bagi penyebar dan penggerak ilmu-ilmu yang bermanfaat dan benar-benar menjadi `kampus hijau` (sebutan Unisla)," kata Iwan Fals di halaman Unisla.
Ia berharap Unisla tidak hanya hijau warna temboknya, tetapi harus rindang dan hijau dengan pohon yang mengelilinginya agar teduh dan menyejukkan.
"Selain cat gedungnya didominasi warna hijau, kampus Unisla juga harus menggalakkan dan terus meningkatkan penghijauan seperti yang sudah saya lakukan bersama temam-teman saat ini," katanya.
Iwan menuturkan sumber daya hutan seperti pohon-pohon yang ada di sekeliling manusia tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sosial masyarakat.
"Jangan dipandang hanya sebelah mata, tapi pohon itu merupakan nyawa kita untuk jangka panjang, karena menyumbangkan oksigen yang bisa memberikan kita kesejukan dan juga untuk antisipasi bencana alam, seperti banjir atau tanah longsor," katanya.
Selain kegiatan penghijauan dengan tema "Pohon Kehidupan, Pohon Masa Depan" di halaman kampus Unisla, Iwan Fals juga melakukan penandatanganan prasasti Seribu Pohon di atas kertas yang telah disiapkan panitia Unisla.
Setelah acara penghijauan selesai, penembang lagu "Bento" itu juga menerima kalungan selendang khas "LA Mania" bewarna biru muda.
"Terima kasih kepada LA Mania, semoga Persela sukses dan ikut memajukan persepakbolaan nasional," ujarnya.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Tsalits Fahami dan Pembantu Rektor I Unisla Bambang Eko Mulyono serta para pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemkab Lamongan.
Setelah melakukan penghijauan di Unisla, Iwan didaulat menjadi narasumber sarasehan bertajuk "Kebudayaan dan Lingkungan" di pendopo Lokakantra bersama Bupati Masfuk.(*)
(T.E011/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
