Ajiers (ANTARA News/AFP) - Gerilyawan bersenjata telah menyerang konvoi dan menewaskan 11 polisi paramiliter Aljazair, Rabu, di dekat perbatasan selatan dengan Mali, surat kabar El Watan melaporkan.

Pejabat-pejabat polisi paramiliter itu diserang dalam kendaraan mereka pada waktu fajar di dekat Tinzaoutine, sekitar 2.000Km di selatan ibukota Aljazair, Aljiers, jelas surat kabar tersebut di laman Internenya.

Gerilyawan itu menghancurkan kendaraan mereka dan lari dengan senjatanya, kata koran tersebut.

Wilayah sahara itu dalam beberapa tahun belakangan ini telah menyaksikan peningkatan dramatis dalam kegiatan penyelundup dan gerilyawan yang diduga punya hubungan dengan Al Qaida di Maghreb Islam (AQIM), yang telah mengklaim beberapa serangan terhadap orang asing.

Aljazair pekan lalu mengumumkan strategi baru berkoordinasi dengan negara tetangganya Mali, Mauritania dan Niger untuk menghadapi "terorisme trans-Sahara".

AQIM dibentuk pada akhir 1990an oleh gerilyawan radikal yang berusaha untuk menggulingkan pemerintah dan menggantinya dengan pemerintah Islam. Organisasi itu berhubungan dengan Al Qaida pada 2006.

Jumlah anggota kelompok itu dipercaya sekitar 100 orang, pengaruhnya merentang ke bagian-bagian utara dan barat Afrika yang luas dan telah mengumpulkan jutaan dolar uang tebusan, untuk membiayai militer mereka yang kecil tapi berjalan lancar.

Kepala militer Aljazair Ahmed Gaed Salah menegaskan, Selasa, bahwa militer telah memutuskan untuk memberantas militansi dan kelompok bersenjata itu dapat menyerah berdasar ketentuan perjanjian perdamaian dan rekonsiliasi 2005 atau menunggu "kematian pasti". (S008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010