Jakarta (ANTARA News) - Microsoft Corp telah menarik plug on (aplikasi tambahan) pada telepon pintar generasi terbarunya, kurang dari tiga bulan setelah pengenalan perangkat itu sebagai bagian upaya mengejar ketertinggalan dari Apple Inc dan Google di pasar mobile yang tumbuh pesat.

Microsoft mengatakan Rabu bahwa pihaknya membatalkan rencana menjual smartphone "Kin" di Eropa musim gugur ini. Microsoft menambahkan tim internal yang mengerjakan smartphone Kin dan akan digabungkan dengan kelompok kerja pada proyek piranti lunak yang akan dirilisnya Windows Phone 7.

"Kami akan melanjutkan kerjasama dengan Verizon di pasar AS untuk menjual telepon Kin," kata pihak Microsoft dalam sebuah pernyataan.

Langkah ini menegaskan tantangan yang dihadapi Microsoft, yang piranti lunaknya digunakan di sebagian besar PC di dunia, dalam usahanya beradaptasi dengan selera konsumen yang berkembang untuk gadget yang tersambung ke Internet seperti smartphone.

Pada bulan April, Microsoft mengatakan telah merancang sebuah proyek internal guna membuat sebuah PC tablet yang serupa dengan Apple iPad.

Bulan lalu, Microsoft juga merombak divisi ponsel dan video game-nya, sekaligus mengugumkan pengunduran diri direkturnya Robbie Bach dan karenanya wakil direktur pada divisi telepon dan game yang mengisi posisinya dan harus memberikan laporan langsung pada direktur utama Steve Ballmer.

Ballmer melirik pada bisnis mobile,"memandang apa yang mampu menghasilkan uang, dan apa yang masuk akal untuk dilakukan kedepan," ujar seorang analis yang memiliki hubungan dengan Microsoft Matt Rosoff.

Ponsel pintar Kin merepresentasikan perampasan awal oleh raksasa piranti lunak Microsoft dalam desain ponsel. Kedua model smartphone Kin melekatkan fitur jejaring sosial Internet, dan juga pemutar musik digital Microsoft Zune yang ditujukan untuk pengguna muda cerdas.

Microsoft memulai penjualan Kin bekerjasama dengan Verizon Wireless pada Mei lalu. Verison Wireless, operator wireless terbesar di AS, merupakan perusahaan patungan antara Verizon Communications dan Vodafone Group Plc.

Tetapi Rosoff mengatakan bahwa ponsel pintar itu tidak memiliki fitur penting tertentu, seperti kemampuan menginstall aplikasi-aplikasi piranti lunak, meski layanan data nirkabelnya rencananya dijual dengan harga bersaing dengan perangkat kaya fitur besutan Apple, iPhone.

Smartphone Kin akan dijalankan dengan perangkat lunak khusus Microsoft yang dinamai Windows Phone OS, meski perusahaan itu juga siap merilis sistem operasi Windows Mobile 7. Telepon pintar yang menggunakan piranti lunak Windows Phone 7 diharapkan akan hadir di pasar pada musim liburan kali ini.

"Windows Phone 7 adalah strategi pasar mobile sesungguhnya," tutur Rosoff. Faktanya bahwa Kin yang diluncurkan lebih awal adalah sebuah kesalahan. Ketika mereka bergabung dengan Windows Phone 7, mereka bisa diam-diam membunuh proyek ini."

Juru bicara Verizon Wireless Brenda Raney mengatakan bahwa Kin menyisakan bagian penting dari portofolio perusahaan itu."

Pasar telepon pintar sedang meledak. Menurut kelompok riset Gartner, penjualan global meningkat mendekati 50 persen pada kuartal pertama.

Menurut Gartner, Microsoft meraih pangsa pasar secara global 6.8 persen untuk pasar sistem operasi telepon pintar pada kuartal pertama 2010. Google Android memiliki 9.6 persen, iPhone Apple 15.4 persen, sementara produsen BlackBerry Research in Motion (RIM) 15.4 persen dan piranti lunak Nokia, Symbian, 44.3 persen.

Analis pasar modal dari RBC Robert Breza mengatakan bahwa pertarungan untuk memenangkan pasar telepon pintar masih berada pada tahap permulaan.

"Dengan sumber daya Microsoft yang besar, saya tidak ingin mengesampingkan Microsoft," akunya. "mereka bisa menemukan jalan di dalamnya. Mereka mampu mengejarnya dengan sebuah strategi yang berbeda,"

Saham Microsoft naik 61 sen atau 2.7 persen pada 23.62 dolar pada perdagangan Rabu.

(Yud/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010