Jakarta (ANTARA News) - Juara dunia tinju kelas bulu World Boxing Association (WBA) Chris John batal memberikan keterangan pers untuk kedua kalinya di Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) di Jakarta, Kamis.

Pembatalan tersebut, menurut Wakil Manajer Manajemen Chris John, Tony Priatna, karena para pihak yang terkait dengan rencana pertarungan Chris John melawan Fernando Saucedo (Argentina) belum lengkap.

Semula Chris John akan memberikan keterangan seusai bertemu Menpora, Andi Alfian Malarangeng, pada Kamis pagi.

Chris datang didampingi pelatih sekaligus manajernya asal Australia, Craig Christian. Namun, seusai bertemu Menpora, Chris John langsung meninggalkan para wartawan dan tidak memberikan keterangan apa pun. Demikian pula dengan Manajemen Chris John juga menolak memberikan keterangan.

"Maaf ya, tadi para pihak masih belum lengkap sehingga kami belum dapat memberikan keterangan. Kami tidak ingin memberikan keterangan sepotong-sepotong. Lebih baik besoksaja kita gelar konferensi pers yang lengkap supaya kami dapat menjelaskan semua rincian rencana pertarungan tersebut," tutur Tony kepada ANTARA News melalui telepon selulernya. Jumpa pers dijadwalkan ulang pada Jumat (9/7).

Pertarungan Chris John melawan petinju Argentina penantang peringkat 15 WBA itu direncanakan berlangsung di Grand Ball Room Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, 26 Juli 2010.

Namun, sejumlah pihak meragukan pertarungan ini bakal berlangsung karena banyak keganjilan dalam persiapan Chris John menghadapi pertarungan tersebut, misalnya latih tandingnya dirahasiakan dari liputan para wartawan. Demikian pula tentang promotor di balik pertandingan belum diumumkan secara terbuka.

Pihak Manajemen Chris John selalu menghindari bila ditanya pers mengenai hal tersebut. Demikian pula mengenai pembayaran yang akan diterima kedua petinju dalam pertandingan tersebut.

Padahal, Firmansyah Gindo, koordinator wartawan peliput tinju, mengemukakan bahwa dalam bisnis pertunjukan tinju profesional di belahan dunia mana pun hal-hal tersebut biasanya dibuka kepada pers.

Berbagai hal tersebut malah menjadi berita karena merupakan salah satu daya tarik dalam pemberitaan perhelatan pertandingan tinju profesional kelas dunia, kata Firmansyah, yang diminta oleh Manajemen Chris John untuk mengelola konferensi perst.

"Saya juga curiga ada hal-hal yang ditutup-tutupi dalam rencana ini, tetapi saya tidak tahu apa itu. Kita tunggu saja kabar berikutnya dari Manajemen Chris John," katanya.

Sementara itu, Tony Parbudi dari event organizer (EO) yang akan mementaskan pertungan Chris John vs Saucedo menegaskan tidak ada perubahan rencana pertarungan tersebut.

"Sampai hari ini saya pastikan rencana pertarungan di Golden Ball Room Ritz-Carlton Pacific Place tetap berlangsung seperti semula. Tidak ada perubahan apa pun. Namun, keterangan lebih lanjut mohon tunggu konferensi pers resmi besok," tutur Tony.

Ketika ditanya siapa promotor dan berapa bayaran kedua petinju, Tony juga menolak memberitahu. Sejumlah pihak menyatakan, rencana pertarungan Chris John melawan Saucedo tersebut agaknya bakal berantakan, antara lain masalah dana yang belum tercapai dari jumlah yang ditargetkan semula.

Salah satu pihak ada yang mengemukakan, ada produsen minuman energi  yang selama ini menjadi pendukung utama pertarungan Chris John belum sepakat dengan event organizer.

Pihak minuman berenergi itu menolak dimintai dana penyandang dana senilai Rp 1,5 miliar sebagai sponsor utama karena biasanya tidak lebih dari Rp400 juta.

Pertarungan Chris John di Indonesia selama ini hampir selalu bermasalah. Pertarungan dengan Saucedo semula dijadwalkan berlangsung di Bali pada 22 Mei 2010. Namun, promotor pertandingan yang juga pemilik Sasana Mirah Silver Bali, Zaenal Tayeb, menyatakan tidak sanggup. Pertarungan itu batal karena dana yang diharapkan datang dari Pemerintah Provinsi Bali pun gagal diperoleh.

Sebelumnya, pertarungan Chris John melawan petinju Australia, Jackson Asiku, di Jakarta, pada 2008 juga batal karena soal uang bayaran. Pembatalan tersebut menyisakan kasus pidana dan perdata Manajemen Chris John dengan promotor Soeryo Goeritno yang belum tuntas hingga sekarang.

Soeryo Goeritno menyatakan heran dengan pihak-pihak yang memberi izin pertarungan tersebut.

"Mau dibawa ke mana negara kita ini, masa orang seperti Craig Christian yang jelas-jelas bermasalah diizinkan begitu saja melakukan aktivitas tinju di Indonesia," ujarnya.

Ia pun mempertanyakan kinerja Badan Pembina dan Pengawas Olahraga Profesional (BP2OPI), dan Menpora yang dinilainya seolah-olah tidak mengetahui sepak terjang Craig.
(T.PSO-133/T009/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010