Jakarta (ANTARA) - George Russell berencana untuk bertemu dan bicara dengan Valtteri Bottas pekan ini untuk menjelaskan duduk perkara setelah keduanya terlibat tabrakan di Grand Prix Emilia Romagna, Imola, Italia, Minggu.

Di pertengahan lomba Russell sedang berada di jalur untuk meraih poin pertamanya dengan Williams ketika ia berusaha menyalip Bottas menuju chicane Tikungan 2.

Dengan DRS yang terbuka dan kondisi trek yang separuh basah, Russell kehilangan kendali dan menabrak sisi kanan mobil Bottas dalam kecepatan tinggi yang mengirim keduanya ke pagar pembatas.

Baca juga: Alonso raih poin pertamanya setelah Raikkonen kena penalti di Imola

Russell serta-merta meluapkan kekesalannya seperti terdengar lewat radio dan menegus bottas ketika sang pebalap Finlandia masih berada di dalam kokpit.

Russell sempat menuduh Bottas melanggar kesepakatan antar pebalap yaitu apabila mobil yang lebih cepat mendekat dengan DRS maka pebalap di depan tidak mengubah arah kemudinya secara tiba-tiba.

Pengawas balapan tidak menjatuhkan penalti setelah berbicara dengan kedua pebalap dan tim mereka masing-masing.

"Valtteri dan saya akan bicara setelah ini dan menjernihkan keadaan," kata Russell seperti dikutip laman resmi Formula 1, Senin.

Baca juga: Russel dan Bottas tabrakan, GP Emilia Romagna dihentikan sementara
Baca juga: Verstappen juarai GP Emilia Romagna yang kaotis

"Ketika sedang marah, emosi tinggi, tapi saya tidak ada niat untuk menyimpan dendam atau memiliki hubungan buruk dengan setiap pebalap di grid.

"Saya ingin menjernihkan masalah dengan dia, saya tentu akan menelfon dia pekan ini untuk menyelesaikan ini dan melupakannya.

"Kami semua pebalap, kami bertarung untuk posisi... dan jantung Anda berhenti sejenak ketika Anda tabrakan dengan kecepatan lebih dari 200 mil per jam.

"Kemarahan saya atas dia waktu itu lebih ke soal dia membahayakan kami berdua, dan itu insiden yang sangat menakutkan dengan kecepatan seperti itu.

Baca juga: Grand Prix Miami masuk kalender F1 musim 2022

"Beruntung kami lolos tanpa cedera tapi tentunya itu bisa saja berbeda."

Russell pun mengakui manuver menyalip itu bisa saja dengan mudah dieksekusi jika saja ia tidak terlalu melebar dan menginjak sisi trek yang masih basah yang membuat mobilnya tergelincir.

Bos tim Mercedes mengatakan Russell, yang merupakan pebalap junior Mercedes dan kandidat untuk menggantikan juara dunia bertahan di masa depan, masih harus banyak belajar.

Mercedes dan Russell telah bertemu dan membahas masalah tersebut pascalomba.

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021