Jakarta (ANTARA News) - Pengusaha mengharapkan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) pada kisaran antara 6,5 hingga 7 persen yang diyakini akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan cepat.

"Para pelaku bisnis akan tetap mengamati tingkat suku bunga Bank Indonesia dengan harapan tercipta keadaan yang seimbang karena suku bunga dipatok yang cukup rendah untuk mendorong pergerakan pinjaman setelah sebelumnya likuiditas akan kurang," kata Direktur Utama Thiess Indonesia, Roy Olsen, kepada pers di Jakarta, Senin.

Thiess Indonesia adalah sebuah perusahaan pertambangan dan konstruksi dari Australia.

Roy Olsen mengatakan tingginya angka inflasi di Indonesia misalnya pada tahun 2008 telah menimbulkan dampak serius terhadap sektor industri.

Para pengusaha asing sangat berharap bahwa angka BI Rate berada pada kisaran 6,5 hingga tujuh persen masing-masing pada tahun 2010 dan 2011 akan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cepat dengan tingkat inflasi pada kisaran empat hingga enam persen.

"Berdasarkan standar nasional, tingkat inflasi tersebut sedikit agak tinggi namun jelas-jelas dapat dikelola oleh sebuah perekonomian yang sedang tumbuh," kata Roy Olsen.

Dalam kesempatan terpisah, Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi Sarwono menyampaikan rasa optimismenya bahwa tekanan inflasi masih belum berada pada tingkat berbahaya sehingga memungkinkan BI untuk menekan BI rate menjadi sekitar 6,5 peersen sepanjang tahun 2010.

Hartadi Sarwono berharap bahwa pertumbuhan kredit sepanjang tahun 2010 akan mencapai kisaran 20-24 persen sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap pembiayaan proyek-proyek sektor swasta.

Sementara itu, ketika mengomentari rencana pembangunan berbagai proyek infrastruktur, Olsen mengharapkan begitu banyaknya berbagai proyek tersebut yang akan membuka peluang bagi para pengusaha dalam negeri serta luar negeri .

Pemerintah Indonesia sedang dan telah mencari dana lebih dari 110 miliar dolar AS untuk membiayai berbagai proyek hingga tahun 2014.

Mewujudkan rencana besar tersebut, maka pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai pertemuan antara lain di Shanghai, China yang mencakup para pengusaha terkemuka di sektor konstruksi sdan kelistrikan .

(H-CS/A011/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010