Bogor (ANTARA News) - Bunga Bangkai atau Amorphophallus sp berhasil tumbuh dan mekar di Taman Wisata Mekarsari yang terletak di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, di dalam pot.

"Biasanya bunga ini tumbuh dan mekar di alam terbuka dia tidak bisa tumbuh di dalam pot. Tapi kali ini kita berhasil mengembangkan dan menumbuhkan bunga langka ini di dalam pot," kata Shinta Yudhati Indriyati, Corporate Public Relations Taman Wisata Mekarsari, Senin.

Shinta menyebutkan bunga bangkai yang akan mekar ini sangat istimewa karena sejak vegetatifnya hingga muncul bunga, tanaman ini ditanam dalam pot sehingga pada saat mekar nanti dapat dipamerkan di lokasi yang mudah dilihat oleh seluruh pengunjung.

Bunga tersebut salah satu koleksi dari tanaman bunga bangkai yang ada di pusat konservasi tanaman, Taman Wisata Mekarsari. Bunga tersebut diperkirakan akan mekar sempurna sekitar tanggal 13 - 16 Juli.

"Keunikan bunga bangkai ini memiliki berat umbi 9 kg. Warna mahkotanya belum dapat diprediksi, bisa berwarna pink, merah atau marun. Saat ini pertumbuhannya telah mencapai ketinggian 126 cm dengan spandik bunga warna kuning terang," jelasnya.

Umumnya kata Shinta, tanaman ini untuk dapat memunculkan bunganya memerlukan waktu ? 3 tahun, sedangkan usia bunga mulai mekar hingga layu hanya sekitar 1 hari. Proses mekar bunga bangkai biasanya berlangsung pada malam hari, dimulai sekitar pukul 17.00- 24.00 wib.

Bunga bangkai memerlukan waktu lebih kurang 4 jam untuk dapat mekar sempurna, dan pada saat inilah akan tercium aroma busuk yang sangat kuat, selayaknya bau bangkai binatang. Oleh karena itu bunga ini dikenal dengan nama bunga bangkai.

Shinta mengatakan, mekarnya Bunga Bangkai di Mekarsari merupakan yang kedua kalinya, sebelumnya pada tahun 2009 tepatnya di bulan Februari, bentuk dan ukurannya berbeda dari bunga bangkai saat ini yang lebih cantik dan tinggi.

Taman Wisata Mekarsari memiliki sekitar 600 koleksi bunga bangkai yang diambil dari daerah asalnya di Provinsi Jambi. Bunga bangkai yang pernah mekar di Taman Wisata Mekarsari memiliki deskripsi yang bervariasi. Rata-rata memiliki ketinggian mencapai 170 ? 230 cm, dengan diameter bunga mencapai 100 ? 130 cm.

Shinta menjelaskan, Amorphophallus titanum dapat hidup di Taman Wisata Mekarsari berawal dari salah satu ekspedisi yang dilakukan oleh tim peneliti Taman Wisata Mekarsari dipimpin oleh Gregori Granadi Hambali, M.Sc yang pergi ke hutan-hutan di wilayah Sumatera untuk eksplorasi tanaman buah tropis dalam upaya pelestarian dan pengembangan.

"Ahli kami menemukan beberapa umbi bunga bangkai yang terbengkalai akibat perambahan di areal hutan. Umbi-umbi Amorphophallus titanum dan Amorphophallus gigas tersebut diselamatkan dan dilestarikan di Taman Wisata Mekarsari. Hingga akhirnya bisa tumbuh di Mekarsari," jelasnya.

Kehadiran bunga bangkai di Mekarsari disambut baik pihak Mekarsari, Shinta mengharapkan dengan mekarnya bunga bangkai tersebut dapat memberikan wahana baru bagi pengunjung. Melalui program konservasi, reboisasi, edukasi yang digelar, Mekarsari ingin berbagi saat-saat bahagia untuk sebuah penantian lama yang indah bagi si cantik Amorphophallus titanum kepada masyarakat luas.

Seperti yang masyakarat luas ketahui, pada umumnya penyebab dari kerusakan hutan di wilayah Indonesia disebabkan oleh peladang berpindah, penebangan liar, perambah hutan, serta kebakaran hutan.

Dari kerusakan hutan yang terjadi, tidak hanya berdampak pada berkurangnya produsen O2 dan penyerap CO2 dunia akan tetapi telah menciptakan kepunahan bagi fauna dan flora yang terdapat di dalamnya, salah satunya adalah bunga bangkai, Amorphophallus sp, ujar Shinta. (LR/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010