Suva, Fiji (ANTARA News) - Seorang diplomat penting Australia di Fiji diusir karena "tindakan tak bersahabat" yang telah membuat para pemimpin regional untuk menghentikan pertemuan puncak di negara pulau itu, Menteri Luar Negeri Inoke Kubuabolo mengumumkan, Selasa.

"Penjabat komisaris tinggi Australia, Sarah Roberts, telah dinyatakan persona non grata," kata Kubuabolo dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari AFP.

"Pengusirannya disesalkan dan sebagai akibat langsung dari laporan belakangan ini bahwa Nona Roberts telah campurtangan pada urusan dalam negeri Fiji dan melakukan tindakan tak bersahabat."

Ia adalah diplomat senior kedua Australia yang diusir dari Fiji dan kurang dari setahun setelah komisaris tinggi dan timpalannya dari Selandia Baru diusir November lalu karena yang diduga campurtangan dalam pengadilan di Fiji.

Pengusiran Robert itu setelah Canberra melobi bagi penangguhan pertemuan puncak regional di Fiji yang telah ditelgramkan oleh Australia, yang telah menerima angin perubahan itu Senin.

Kelompok Pelopor Melanesia (MSG) yang memiliki lima anggota, yang mencakup Vanuatu, Papua Nugini dan Kepulauan Solomon, mengatakan kelompok itu membatalkan pertemuan puncak bulan ini di Fiji yang diperintah militer karena keprihatinan mereka soal demokrasi dan "pemerintah yang baik" di Fiji.

Pengusiran Robert itu "tidak pada tempatnya dan tidak dapat dibenarkan", kata Menlu Australia Stephen Smith, menanggapi tindakan Fiji tersebut.

Bagaimanapun, Kubuabola menuduh Ausralia telah mengganggu kedaulatan Fiji dan melemahkan ekonominya.

"Hal ini makin ditambah dengan permintaan pada negara-negara MSG, khususnya Vanuatu, untuk tidak menghadiri pertemuan puncak para pemimpin MSG itu," katanya.

Menurut dia, pertemuan puncak para pemimpin MSG dan pertemuan-pertemuan terkait sangat penting bagi Fiji sebagai kesempatan untuk memperluas hubungan dalam perdagangan, pariwisata dan pertukaran orang.

Kubuabola menyatakan Fiji berkeberatan pada "tekanan tak semestinya dan frustrasi dalam upayanya karena penggunaan ekonomi, keuangan dan pengaruh politik Australia".

Australia telah menjadi salah satu dari pengkritik paling keras terhadap Fiji sejak pemimpin militer Vorege Bainimarama memimpin kudeta tak berdarah pada 2006 dan kemudian mendukung pemulihan ke pemilihan demokratis dari 2009-2014.

Fiji telah ditangguhkan dari Persemakmuran dan Forum Pulau-pulau Pasifik yang beranggotakan 16 negara dan telah dihantam dengan sanksi oleh Uni Eropa dan sejumlah negara seperti AS, Australia dan Selandia Baru.

Bagaimanapun, Smith menyatakan Canberra tidak akan menanggapi tindakan terakhir itu dengan mengusir satu-satunya diplomat Fiji di Australia.
(S008/A024

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010