Beijing (ANTARA News) - Pemerintah China telah memperbarui ijin operasi Google setelah sekian lama dua pihak itu  berselisih terkait sensor internet.

Seperti dikutip ABCNews.com, Cina menyatakan Google bersedia untuk tidak menyediakan "isi yang melanggar hukum".

Google pada akhir pekan lalu mengatakan telah mendapat izin beroperasi di  negeri dengan jumlah penduduk terbanyak itu.

Google bersedia menghentikan  rerouting otomatis pengguna  Google.cn ke situs Google di Hong Kong, yang  tanpa sensor.  Aturan sensor online China tidak berlaku di Hong Kong.Pengguna Google. cn dari daratan China mulai saat ini harus melakukan klik tambahan agar bisa ke situs Hong Kong.

Perusahaan yang berpusat di Mountain View, California, itu ingin tetap bertahan di China karena pasar iklan internetnya punya potensi tumbuh hingga 15-20 miliar dolar dalam waktu tidak lama lagi.

Di pihak lain, pemerintah China tampaknya menyadari dampak akibat kehilangan industri raksasa seperti Google adalah hilangnya inovasi. China kemudian mengupayakan kerjasama dengan Google.

Perbaruan  ijin bagi Google berarti juga membungkam isu ketidakramahan
Cina terhadap perusahaan-perusahaan Amerika dan Eropa.

Ijin tersebut diberikan pada Beijing Guxiang Information Technology Co. Ltd, perusahaan operator situs Google China, untuk satu tahun ke depan, ungkap Menteri Industri dan Teknologi seperti dilaporkan  Xinhua News Agency, Minggu (11/7).

Keputusan Cina untuk mengizinkan Google untuk tetap beroperasi telah
menyelesaikan sengketa panjang yang telah mengancam masa depan perusahaan di negara itu.

Pemerintah Cina sangat protektif dalam hal penyensoran internet, termasuk di dalamnya isu pornografi  maupun hal-hal yang subversif terhadap pemerintah komunis. Google mulai melakukan rerouting sejak awal tahun lalu.

Google pernah menuding para peretas China melakukan serangan dengan tujuan mencuri teknologi Google dan mendapatkan informasi e-mail dari para aktivis HAM.

Xinhua memberitakan bahwa Guxiang setuju untuk "mematuhi hukum China" dan menjamin perusahaannya tidak memberikan informasi yang melanggar hukum. Semua konten yang disediakan juga berada di bawah pengawasan badan regulator pemerintah.

China nyatanya belum menjadi penghasil uang yang besar bagi Google. Namun, jumlah pengguna internet Cina diperkirakan mencapai angka 384 juta orang, melebihi pengguna di AS yang hanya200 juta orang.

Kepopuleran Google masih di bawah mesin pencari asal China, Baidu.com, namun para analis memperkirakan bahwa Google mungkin mampu mendatangkan  antara 5 miliar hingga 6 miliar  pendapatan  tahunan dari negara itu di tahun-tahun mendatang.(m-ela/A038/BRT)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010