Sukabumi (ANTARA News) - Tawuran pelajar di Sukabumi, Jawa Barat, kembali pecah dan menyebabkan seorang siswa SMK tewas akibat luka bacok disekujur tubuhnya setelah dianiaya oleh puluhan siswa SMK lainnya, Kamis (15/7) sekitar pukul 14.30 WIB.

Informasi yang dihimpun ANTARA menyebutkan bahwa korban bernama Gozali (16), pelajar yang katanya masih duduk di kelas II sebuah SMK di Sukabumi. Aksi tawuran tersebut terjadi di areal pesawahan di Kampung Cikirai, Desa Sukamantri, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.

Warga yang melihat adanya aksi tawuran yang melibatkan puluhan pelajar tersebut dengan membawa senjata tajam mencoba mencegah. Namun, karena aksinya begitu cepat warga tidak bisa mencegah aksi brutal puluhan pelajar tersebut yang secara membabi buta menganiaya korban dengan menggunakan senjata tajam senejir celurit.

Akhirnya, jasad korban yang penuh luka sabetan benda tajam tersebut dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH untuk dilakukan visum. Hasil visum menunjukan korban tewas karena luka parah pada bagian kepala dan perut. Selain itu, tampak luka pada kaki dan paha korban.

Salah seorang warga yang menjadi saksi mata, Dadin (60) mengatakan, pada saat kejadian dirinya sedang mencari rumput di areal pesawahan. Saat itu, terlihat korban dikejar-kejar oleh puluhan pelajar yang masih menggunakan baju seragam sekolah sambil mengacung-acungkan senjata tajam.

"Saya melihat sebelum korban dibantai oleh pelajar lainnya, korban sempat mencoba melarikan diri, namun terjatuh dan akhirnya menjadi bulan-bulanan pelajar yang beringas itu. Selain itu juga, korban sempat dipukuli pelajar lainnya sebelum akhirnya meninggal di tempat," kata Dadin kepada ANTARA, Kamis.

Ia menambahkan, bahwa dirinya tidak mengetahui asal-usul korban, dan dari mana asal pelajar yang telah membantai korban hingga tewas. "Saya hanya melihat korban sudah tergeletak bersimbah darah, dan pelajar lainnya kabur melarikan diri," tambahnya.

Sementara itu, Kapolresta Sukabumi AKBP Anwar mengungkapkan, pihaknya masih melakukan pemanggilan saksi-saksi untuk mencari siapa pelaku yang telah membunuh korban. "Kami masih menyelediki kasus ini, dan masih mengejar pelaku pembunuhan sadis ini," ungkapnya.

Pihaknya mengakui sudah mengetahui ciri-ciri fisik para tersangka yang telah melakukan aksi brutal tersebut. Namun, pihaknya belum mengetahui apakah pelaku merupakan pelajar atau bukan.

Di tempat terpisah, Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan SMK Pasundan, M Yunus menjelaskan, bahwa pelajar yang tewas tersebut bukan merupakan siswanya. Walaupun pada saat ditemukan korban menggunakan baju seragam SMK nya. "Korban bukan merupakan siswa kami, dan tidak tercatat sebagai alumni," jelasnya.

Namun, dari informasi yang dihimpun, korban merupakan lulusan SD dan berstatus sebagai pengangguran yang sering menggunakan pakaian seragam SMK.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010