Bogor (ANTARA News) - Persatuan Pedalangan Indonesia Kota Bogor, Jawa Barat, memrakarsasi program dalang masuk sekolah, yakni dengan memberi materi kepada para peserta masa orientasi siswa bagi siswa baru SMP Negeri 1 Bogor.

"Kegiatan itu ternyata mendapat sambutan antusias dari para siswa baru SMP Negeri 1 Bogor," kata Jajat S Saputra, dalang yang aktif di Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kota Bogor, Kamis.

Ia mengatakan para peserta masa orientasi peserta didik baru (MOPD) SMP Negeri 1 Bogor merasa terhibur dengan kedatangan dirinya yang didampingi asistennya, Dadang HP pada Rabu (14/7).

Menurut dia, program dalang masuk sekolah bertujuan untuk memaparkan tentang sejarah pewayangan dan memperkenalkan tokoh-tokoh kepada para siswa.

"Kami datang ke sekolah (SMP Negeri I Bogor) membawa tiga tokoh wayang yaitu Gatot Kaca, Cepot dan Buto Ijo," katanya.

Dalam upaya menggali pengetahuan para peserta didik, ia menanyakan dari tiga tokoh wayang itu siapa yang mereka kenal.

Mendapat pertanyaan itu, katanya, para siswa secara spontan menjawab, Si Cepot, tokoh utama dalam seni wayang golek yang memang sudah populer di Jawa Barat.

Namun saat Jajat mengeluarkan tokoh wayang Buto Ijo, seketika itu para siswa tersentak kaget dan bahkan beberapa di antaranya ketakutan melihat muka Buto Ijo menyeramkan dengan lidahnya yang menjulur.

Ia kemudian menjelaskan bahwa sosok Buto Ijo adalah tokoh wayang jahat, sedangkan Gatot Kaca adalah seorang ksatria pembela kebenaran.

Selain membawa tiga tokoh wayang dimaksud, Jajat juga memperkenalkan anaknya, seorang dalang cilik bernama Bima Arya.

Pelajar yang baru duduk di kelas 2 sekolah dasar (SD) itu memperlihatkan kemahirannya memainkan tokoh Gatot Kaca dihadapan para siswa.

Dalang Jajat S Saputra juga memaparkan sejarah singkat pewayangan. Menurut dia, di zaman wali (Wali Songo), salah satu wali yakni Sunan Kalijaga menjadikan wayang sebagai media dakwah untuk menyebarkan agama Islam.

Beberapa siswa mengaku terhibur dengan program dalang masuk sekolah, namun mereka menyayangkan penampilannya sangat singkat.

"Saya suka `Si Cepot` yang lucu, tapi sayang cuma sebentar," kataFatma salah satu siswa.

Sementara itu, Ketua Pantia MOPD SMP Negeri I Bogor Tirta Jaya mengatakan, pihaknya mendukung program dalang masuk sekolah.

"Wayang golek adalah seni budaya yang perlu dilestarikan," ujarnya.

Sementara itu Ketua Pepadi Kota Bogor Shahlan Rasyidi mengatakan, program dalang masuk Sekolah merupakan yang pertama kali digelar di Kota Bogor dalam mengisi kegiatan MOPD.

"Seluruh anggota Pepadi yang diterjunkan ke sekolah-sekolah berjumlah 14 orang," katanya.

Menurut dia, sasaran sekolah yang dikunjungi para dalang berjumlah 36 sekolah negeri, dari tingkat SMP dan Madrasah Tsanawiyah, serta tingkat SMA/SMK.

"Untuk kali ini baru sekolah negeri, dan ke depannya diharapkan bisa kita lakukan untuk seluruh sekolah di Kota Bogor," katanya.

Ia menambahkan, kegiatan tersebut di samping untuk memperkenalkan wayang kepada masyarakat khususnya para siswa, juga untuk melestarikan wayang golek yang kini kurang dilirik oleh masyarakat.

"Intinya kami ingin memperkenalkan seni budaya Sunda kepada generasi muda," katanya.
(T.A035/M008/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010