regenerasi perlu dilakukan agar kesenian ini tidak hilang
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka Festival Dalang Anak ke-15 yang diselenggarakan oleh PEPADI (Persatuan Pedalangan Indonesia) di Taman Fatahillah Kota Tua, Jakarta, Kamis.

“Wayang kulit, pedalangan punya sejarah yang panjang, ini semua adalah kisah di masa lalu, yang sedang terjadi di tempat ini adalah tentang kita ciptakan masa depan bagi pedalangan di tanah air,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat membuka Festival Dalang Anak di Taman Fatahillah Kota Tua, Jakarta, Kamis.

Anies  mengatakan regenerasi perlu dilakukan agar kesenian ini tidak hilang sehingga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sangat mendukung gelaran ini.

Selain itu Anies juga memuji  peserta yang adalah anak-anak, yang menurutnya dapat mencintai wayang, berkat didikan para orangtua dan PEPADI  menyiapkan wahana agar mereka dapat tumbuh dan mengembangkan kemampuan mereka dan juga dukungan dari pemerintah.

“Karya dan budaya yang paling eksis saat ini adalah wayang, nah cara melestarikan salah satunya dengan festival dalang anak tingkat nasional”, kata Ketua PEPADI Pusat Teguh W Tjokronegoro saat pembukaan.

Teguh berharap pemerintah bertanggung jawab secara konstitusi terhadap komunitas wayang karena menurutnya kejayaan sebuah negara itu bisa terjadi manakala budayanya dilestarikan.

Diambil dari situs resmi PEPADI, Festival Dalang Anak tahun ini merupakan perhelatan yang ke-15, diikuti oleh 31 peserta yang terbagi menjadi dua kelompok usia, yaitu kelompok A usia 8-11 tahun dan kelompok B usia 12-15 tahun, semuanya merupakan dalang anak terbaik hasil seleksi PEPADI di seluruh Indonesia.
Baca juga: DKI anggarkan Rp28,9 miliar untuk revitalisasi tiga gedung kesenian
Baca juga: Warga bisa kunjungi dua museum di Jakut gratis
Baca juga: BKN PDIP Jakarta gelar wayang orang lakon Sastra Jendra Hayuningrat


Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022