Jakarta (ANTARA News) - Presiden selalu berusaha untuk tidak menambah kemacetan lalu lintas Jakarta sehubungan dengan kegiatannya yang membuat beliau sering pulang-pergi dari kediamannya Puri Cikeas Indah Bogor ke Istana Negara.

Di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Jumat, Juru bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha menjelaskan, Presiden pada hari kerja lebih banyak tinggal di Istana Negara dan baru pulang ke kediamannya apabila ada acara-acara informal yang tidak bisa dilakukan di Istana Negara maupun Wisma Negara.

Sedangkan pada akhir pekan apabila tidak ada acara kenegaraan, menurut dia, Presiden pasti kembali ke rumahnya di Puri Cikeas Indah, Kabupaten Bogor.

"Presiden dalam satu minggu hanya kembali ke kediaman satu atau dua kali. Karena kebanyakan dari waktu khususnya pada hari kerja memang dihabiskan Presiden di Istana kecuali ada hal-hal berkaitan langsung dengan acara informal memang dilakukan di kediaman," tutur Julian.

Pada Jumat (16/7) seorang warga Cibubur menulis surat pembaca di sebuah surat kabar nasional mengenai pengalaman buruknya diancam oleh petugas patroli pengawal iring-iringan Presiden ketika hendak keluar dari pintu tol Cibubur.

Warga Cibubur itu kemudian mengimbau agar Presiden Yudhoyono tidak terlalu sering pulang ke rumahnya di Cikeas karena hampir setiap hari ia berpapasan dengan iring-iringan pengawalan rangkaian mobil Presiden.

Imbauan itu langsung ramai dan disambut warga Cibubur lainnya pengguna jejaring sosial dunia maya Twitter.

Menanggapi imbauan itu, Julian mengatakan Presiden amat memperhatikan masukan dari masyarakat tersebut.

Presiden pun, lanjut dia, telah berupaya agar aktivitasnya pulang-pergi dari Cikeas dan Istana Negara tidak menambah kemacetan lalu lintas.

Menurut Julian, Presiden telah memerintahkan agar waktu pengosongan jalan untuk iring-iringan pengamanan VVIP diperpendek tidak harus mengikuti jeda sterilisasi 30 menit seperti yang diharuskan dalam petunjuk standard operasional.

Selain itu, Presiden berupaya agar rangkaian iring-iringan pengawalannya tidak terlalu panjang. Saat ini, rangkaian iring-iringan mobil Presiden sekitar 10 mobil terdiri atas sedan Mercedes Benz Presiden beserta cadangannya, jip pengawalan Polisi Militer dan Pasukan Pengamanan Presiden, serta mobil pengangkut staf khusus Presiden dan perangkat Presiden lainnya.

"Tentu Presiden sangat simpati dan memperhatikan sungguh-sungguh masukan dan keluhan dari masyarakat, khususnya pengguna jalan raya jika ternyata terdapat hal-hal terjadi di luar prosedur," ujar Julian.

(D013/S018/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010