Yogyakarta (ANTARA News) - Kelompok Kawula Jogja akan mementaskan ketoprak konvensional gaya Yogyakarta bertajuk "Wangsit" di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) Yogyakarta pada 28 Juli 2010.

"Pementasan itu diselenggarakan untuk memberikan warna pada dunia hiburan kesenian tradisional ketoprak di Yogyakarta sebagai kota budaya," kata Ketua Kelompok Kawula Jogja Enie Sumadi di Yogyakarta, Kamis.

Ia mengatakan, latar belakang menggunakan tema konvensional gaya Yogyakarta bukan berarti tidak mengikuti perkembangan kesenian saat ini yang sudah berkembang pesat, dengan lahirnya berbagai genre ketoprak seperti ketoprak plesetan, ketoprak ringkes, dan ketoprak humor.

"Namun demikian, ketoprak konvensional juga harus tetap dilestarikan. Selain itu, sajian ketoprak konvensional dapat menjadi bahan studi bagi para pemerhati seni tradisional," katanya.

Menurut dia, lakon yang akan ditampilkan diangkat dari cerita ketoprak konvensional Lintang Rinonce. Dalam pementasan "Wangsit", selain akan menampilkan sekitar 25 pemain senior, juga menggandeng sejumlah seniman muda berbakat Yogyakarta.

"Lakon yang dipilih dalam pementasan itu juga menyesuaikan dengan pemain lain yang masih muda, yag mungkin baru pertama kali main ketoprak seperti Dimas Tejo Blangkon," katanya.

Ia mengatakan, masyarakat yang rindu pada masa lalu dapat menikmati ketoprak tersebut dalam sajian yang digarap segar dan menghibur, meskipun dalam warna konvensional.

Namun, bagi mereka yang memiliki selera modern sebaiknya juga melihat yang konvensional dengan harapan dapat menemukan sesuatu yang lain dalam pertunjukan tersebut.

Menurut dia, Kelompok Kawula Jogja merupakan sebuah kelompok seniman ketoprak Yogyakarta yang memiliki perhatian terhadap kesenian rakyat yang didirikan dengan semangat melestarikan kesenian tradisional ketoprak.

"Ketoprak dulu pernah menjadi primadona dalam dunia hiburan baik di Yogyakarta, Jawa Tengah maupun Jawa Timur," katanya.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010