Gianyar (ANTARA News) - Setelah melihat potensi dan talenta anak-anak Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono optimistis bahwa negeri ini tidak akan kekurangan seniman besar di masa mendatang.

Di hadapan sedikitnya 200 anak-anak SD dan SMP, Yudhoyono memuji hasil karya peserta Lomba Cipta Seni Pelajar Tingkat Nasional di Istana Tampaksiring, Bali, Senin.

Tidak hanya itu, Presiden berjanji untuk menandatangani secara langsung seluruh sertifikat yang akan diserahkan kepada para peserta.

"Tadi malam saya tandatangani 45 sertifikat yang mendapat juara, baik itu juara satu, dua, tiga maupun harapan. Dan saya akan tandatangani lagi sertifikat untuk seluruh peserta karena karya yang luar biasa," ujarnya.

Presiden mengatakan, ia memahami kesulitan dewan juri menentukan pemenang karena kualitas karya yang dihasilkan berbeda tipis.

"Perlu kita beri penghargaan karena karyanya memang luar biasa dan patut mewakili para pelajar dari provinsi masing-masing," katanya.

Lomba Cipta Seni Pelajar Tingkat Nasional 2010 adalah kejuaraan tahunan yang diselenggarakan setiap tahun menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia.

Lomba itu mempertandingkan tiga kategori untuk pelajar SD dan SMP yaitu lukis, cipta lagu dan cipta puisi. Khusus pada 2010 ditambahkan lomba desain batik.

Lomba yang digagas oleh Presiden Yudhoyono dalam peringatan Hari Anak 2006 itu diikuti oleh sedikitnya 200 pelajar dari 33 provinsi.

Sejumlah tokoh seni Indonesia menjadi juri dalam acara itu seperti Agus Dermawan T (kurator dan pengamat seni rupa Jakarta), Putu Rudana (kurator Museum Rudana Bali), Buntje Harbunangin (psikolog Jakarta), juga Putu Wijaya (budayawan).

Kemudian Nanoq da Kansar (sastrawan), Ken Zuraida (penyair), Dwiki Darmawan (komposer), Delima Simamora (musisi), Purwacaraka (komposer), Syamsidar Isa (Ketua Asosiasi Desainer Indonesia), Gede Yosef Tjokropramono (desainer batik) dan Sendy Dede Yusuf (pengamat batik).

(G003/S018/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010