Jakarta (ANTARA News) - Sampai sekarang Mabes Polri masih menunggu hasil otopsi penyebab meninggalnya Kepala Biro Surat Kabar Kompas Wilayah Kalimantan, Muhammad Syaifullah (43).

Muhammad Syaifullah ditemukan tewas di ruang tengah rumahnya di Komplek Balikpapan Baru Blok S2 No.8, Balikpapan, Senin sekira pukul 09.00 WITA.

"Kita masih menunggu hasil otopsi dan baru bisa mengetahui penyebab meninggalnya korban," kata Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabid Penum) Divisi Hubungan Masyarakat (Div Humas) Polri, Kombes Pol Marwoto Soeto di Jakarta, Senin.

Almarhum ditemukan oleh dua rekannya Wahyu Hidayat dan Tri Widodo dalam kondisi berbaring terlentang di depan televisi dengan kondisi mulut berbusa.

Almarhum Syaiful hanya mengenakan sarung tanpa baju, sementara tangan kanan almarhum memegang remote televisi dan dekat tubuhnya ditemukan obat sakit kepala dan gelas bekas minuman ringan.

"Pada pukul 7.30 Wita, saya dapat telepon dari mas Benny kontributor RCTI di Samarinda, minta tolong untuk melihat Mas Syaiful di rumahnya, karena mas Benny dihubungi istrinya mas Syaiful dari Banjarmasin mengatakan dari hari Sabtu almarhum tidak bisa dihubungi," kata Wahyu, saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Senin.

Wahyu juga ditelpon dan diminta Isnaniah Sri Rohmani, istri korban pada pukul 08.00 Wita, untuk menjenguk ke rumah korban, kemudian Wahyu menghubungi Tri Widodo dan mengajak bertemu di rumah korban.

"Waktu saya masuk pintu gerbang tertutup tapi tidak terkunci, kemudian pintu samping kanan rumah kuncinya tergantung di luar tidak terkunci," katanya,

Oleh Wahyu dan Tri Widodo, penemuan tersebut segera dilaporkan kepada petugas keamanan komplek yang juga segera melaporkan kepada polisi. Pukul 10.30 WIB, polisi kemudian membawa korban ke RS Bhayangkara Balikpapan, Jalan Jendral Sudirman.

Otopsi terhadap korban dilakukan pukul 14.50 Wita, olen dr Oksen, dokter bedah forensik RS Bhayangkara setelah ada izin tertulis dari Isnaniah yang berada di Banjarmasin.

Surat izin otopsi itu dikirim melalui faksimili ke Kantor Tribun, Jalan Indrakila Balikpapan, yang segera diteruskan kepada Kapolresta Balikpapan.

Rencananya usai otopsi, jenazah akan diantarkan ke Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, 400 km barat daya Balikpapan.

Pemimpin Redaksi Tribun Kaltim, Achmad Subechi akan memimpin langsung rombongan pengantar dan jenazah akan dikuburkan di tempat orangtuanya tinggal tersebut.

Almarhum meninggalkan dua orang putri yaitu Dilla dan Naza. Dilla siswa kelas satu SMP dan Naza baru masuk SD. Istri dan anak-anaknya tinggal di Banjarmasin sementara almarhum tinggal di Balikpapan.

Saat dihubungi Kapolresta Balikpapan, AKBP A. Rafik mengatakan belum ada hasil otopsi karena segera dikirim ke Laboratorium Forensik Balikpapan.

"Kita masih menunggu hasil otopsi tiga hingga seminggu, sementara itu adanya lebam biru karena lebam mayat," kata Rafik.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010