Jakarta (ANTARA News) - Sebagian wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat, Selasa, mengalami pemadaman listrik akibat gangguan jaringan transmisi berkapasitas 150 kV yang membuat terputusnya pasokan listrik dari PLTGU Muara Karang, Jakarta Utara.

Manajer Pengatur Beban PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang M Ikhsan Saad di Jakarta, mengatakan, gangguan transmisi 150 kV tersebut terjadi karena terhantam "crane" yang tengah mengerjakan proyek penambahan daya (repowering) PLTGU Muara Karang.

"Sebenarnya, pembangkit sudah langsung kami nyalakan. Namun, memang ada masalah sedikit, sehingga perlu waktu 3-4 jam guna pemulihannya," katanya.

Menurut dia, akibat kejadian tersebut, pasokan listrik terhenti dari PLTGU Muara Karang dengan daya antara 600-700 MW.

Dampak lanjutannya, sebanyak 200.000 pelanggan PLN di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat mengalami pemadaman listrik.

Ikhsan menargetkan, selepas pukul 12.00 WIB pada hari yang sama, wilayah-wilayah yang terkena pemadaman berangsur-angsur normal kembali.

PLN meminta kontraktor "repowering" Muara Karang yakni Mitsubishi meminta maaf ke publik atas kejadian tersebut.

Kejadian ini tidak berselang lama setelah pada 21 Juli 2010, pasokan listrik PLTGU Muara Karang juga terganggu dan menyebabkan sebagian pelanggan Jakarta mengalami pemadaman.

Pembangkit yang merupakan salah satu penopang utama pasokan listrik di wilayah Jakarta dan sekitarnya tersebut terganggu akibat meledaknya trafo arus yang memindahkan arus bertegangan 150 kV ke 20 kV pada Rabu (21/7) pukul 09.30 WIB.

Pemulihan listrik membutuhkan waktu selama hampir dua hari sebelum pada Jumat (23/7) dini hari wilayah pemadaman kembali menyala.

PLN tengah berambisi mencapai layanan berkualitas internasional di sistem interkoneksi Jawa per tanggal 30 November 2010 menyusul tercapainya target bebas pemadaman bergilir di seluruh Indonesia pada 30 Juni lalu.

Indikator layanan berstandar internasional tersebut antara lain lama padam yaitu 70 menit per pelanggan per tahun, jumlah padam 1,5 kali per pelanggan per tahun, kesalahan baca meter enam sigma, kecepatan respon pengaduan 30 menit, layanan pasang baru 24 jam sampai dengan daya 5.500 VA, layanan perubahan daya 24 jam (sambungan satu phasa), serta kualitas pasokan listrik dengan frekuensi -0,5 Hz sampai 0,5 Hz.

Sementara, kondisi saat ini khusus di wilayah Jakarta adalah lama padam per pelanggan yaitu 296 menit per tahun, jumlah padam per pelanggan 3,3 kali per tahun, kesalahan baca meter 3,5 sigma, kecepatan respon pengaduan dua jam, layanan pasang baru lebih dari tiga (sampai dengan daya 5.500 VA), layanan perubahan daya dua hari (sambungan satu phasa), serta kualitas pasokan listrik dengan tegangan -20 persen.
(K007/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010