Jakarta (ANTARA News) - Wakil Duta Besar AS melepas kepergian 103 pelajar Indonesia yang akan berangkat ke Amerika Sabtu (7/8) dalam program pertukaran pelajar YES (Youth Exchange and Study).

Wakil Duta Besar AS, Ted Osius, menyambut hangat para delegasi muda tersebut dan mengingatkan bahwa mereka adalah sebagian dari pelajar Indonesia yang beruntung dapat terpilih dalam program itu di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, para pelajar yang rencananya akan di sebar di seluruh wilayah negara bagian AS tersebut secara tidak langsung telah menjadi duta Indonesia untuk Amerika dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.

Sebagai duta Indonesia, para delegasi yang terdiri dari pelajar kelas tiga SMA (Sekolah Menengah Atas) diharapkan untuk memperkenalkan budaya dan Islam modern di Indonesia kepada rakyat Amerika, terutama pada keluarga angkat mereka.

"Banyak orang Amerika yang tidak tahu banyak tentang Indonesia, dan itu merupakan tugas utama mereka untuk memperkenalkan bagaimana masyarakat Indonesia hidup dan mereka juga perlu memperkenalkan kehidupan sehari-hari keluarga Amerika di Indonesia setelah mereka kembali," ujar Ted Osius.

Selain memperkenalkan budaya Indonesia, mereka juga dapat membantu mengubah paradigma yang beredar di masyarakat AS yang mengidentifikasi Islam dengan terorisme sejak kejadian tahun 2001, ujar Direktur Nasional Bina Antarbudaya, Ridwan Derida dalam kesempatan tersebut.

"Para delegasi akan menjelaskan tentang gambaran muslim kepada keluarga angkat mereka sehingga lebih banyak orang Amerika akan lebih memahami Islam dan mengubah persepsi mereka yang salah, terutama setelah mereka tinggal di AS selama 11 bulan," katanya.

Ridwan mengatakan bahwa untuk menciptakan perdamaian dunia, tidak boleh ada rasa benci di antara bangsa-bangsa, dan untuk mencapai itu, orang-orang muda yang masih belum terkontaminasi diperlukan untuk membangun persahabatan antar-negara yang kuat.

Nilai-nilai kebangsaan kedua Negara juga harus diperkenalkan dalam program 11 bulan ini yang didukung oleh kemitraan bersama dari AFS dan pemerintah Amerika Serikat serta yayasan Bina Antarbudaya Indonesia.

Para pelajar tersebut dipilih dari berbagai propinsi di Indonesia yang telah diterapkan untuk program kemudian disaring oleh seleksi persaingan terbuka.

Menurut seorang pelajar SMA 1 Depok, Jawa Barat yang akan ditempatkan di Littlerock, Arkansas, Annafi Avicena Fikri, mengatakan bahwa dirinya akan melawan rasa "kangen rumah" selama tinggal di sana.
(A050/R010)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010