Cimahi (ANTARA News) - Setia Permana, anggota DPR RI, selama masa hidupnya memang bercita-cita untuk menjadi seorang politisi dan sempat berkeinginan menjadi gubernur Jawa Barat.

Permana berniat mewujudkan keinginannya itu setelah menyelesaikan tugasnya sebagai anggota DPR RI nanti, kata ajudan Setia Permana sekaligus teman sejak kecilnya, Engkun, di Bandung Sabtu.

Dia mengatakan, almarhum yang merupakan mantan Ketua KPUD Jawa Barat tersebut memang berambisi menjadi Gubernur Jawa Barat karena "greget" ingin membenahi Jawa Barat yang dianggapnya masih berantakan.

"Dalam menjalankan setiap jabatan yang diisinya, almarhum itu berprinsip untuk tidak mau memegang jabatan yang sama untuk kedua kalinya. Hal itu ditunjukkannya dengan hanya cukup satu kali menjadi Ketua KPUD Jawa Barat dan satu kali juga memimpin organisasi lainnya," papar Engkun.

Dijelaskannya, Setia Permana merupakan orang yang mempunyai kepedulian sangat tinggi terhadap kebudayaan Sunda.

Oleh karenanya, ia pun sempat dipercaya menjadi menjadi pengurus Paguyuban Pasundan. Dalam setiap kesempatan, almarhum pun seringkali mengajarkan kepada setiap tim relawan yang telah membantunya dalam mendongrak perolehan suara di pemilihan legislatif lalu dengan berpesan agar terus meningkatkan kemampuan diri agar bisa mengisi pembangunan negeri ini.

"Tim relawan itu terdiri dari 30 orang. Nah, beliau itu kalau menyuruh siapapun dari tim relawan untuk berbuat sesuatu tapi tidak bisa melakukannya. Beliau selalu bilang, kamu ini melakukan itu saja sudah enggak bisa, apalagi mengurus negara," tandasnya.

Sedangkan terakhir kalinya Engkun bertemu dengan almarhum pada 3 Agustus lalu sebelum almarhum pergi untuk mengikuti Rakornas PDIP di Bogor.

Setelah mengikuti rakornas, almarhum belum pernah pulang ke rumahnya di Cimahi. Melainkan singgah di apartermennya di Slipi Jakarta untuk selanjutnya mengikuti kunjungan resmi bersama Komisi III DPR RI lainnya.

"Hanya saja terakhir komunikasi lewat telepon tadi pagi. Almarhum bilang minta dijemput di Bandara Soekarno Hatta nanti pukul 18.00 WIB karena ingin langsung ke Bandung. Padahal dalam jadwal, almarhum akan pulang pada Minggu (8/8). Tapi, beliau memaksa ingin pulang lebih cepat dari jadwal," tandasnya.

Sampai berita ini ditulis, istri almarhum Setia Permana, Ema Rahmawati, masih enggan untuk berbicara dengan wartawan yang datang ke rumahnya karena masih terpukul dengan kabar tersebut.

Oleh karenanya, untuk masalah tehnis pemakaman dan penerimaan wartawan segalanya diserahkan pada Engkun sang ajudan dan putranya Agung Nuriana Kuncara.

(ANT-215/Y008/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010