Sukoharjo (ANTARA News) - Alokasi dana bantuan operasional sekolah (BOS) di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada tahun ajaran 2010/2011 bakal turun menyusul menurunnya jumlah siswa.

Manajer BOS Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo, Sukimin, di Sukoharjo, Selasa, mengatakan bahwa jumlah murid sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Sukoharjo pada tahun ajar 2009/2010 sebanyak 95.214 orang, sedangkan tahun ajaran sekarang turun sekitar 10 persen.

"Kebanyakan dari murid sekolah dasar," kata Sukimin menjelaskan.

Dengan banyaknya penurunan jumlah murid tersebut, kata dia, menyebabkan tidak hanya masalah "re-grouping" semata, tetapi juga berimbas pada penurunan alokasi dana BOS.

Karena sebagian besar SD di Sukoharjo mengalami penurunan jumlah murid, sekolahan mengalami kesulitan menutup biaya operasionalnya. Apalagi muridnya hanya empat siswa dalam satu kelas.

"Akan tetapi, kondisi tersebut akan lain apabila tiap sekolahan mendapatkan siswa yang memenuhi jumlah standar, yakni sekitar 15-17 murid, maka alokasi dana BOS akan lebih besar lagi," katanya.

Saat ini, kata Sukimin, pihaknya sedang melakukan inventarisasi dan pengecekan data untuk mengetahui seberapa besar potensi penurunan tersebut.

Disebutkan, total SD negeri di Sukoharjo sebanyak 480 sekolah dengan jumlah murid 65.657 anak. Adapun sekolah luar biasa (SLB) ada lima unit dengan 280 siswa, sedangkan jumlah SMP negeri ada 41 sekolah, SMP swasta 19 sekolah, dan SMP terbuka lima sekolah, dan SMP luar biasa ada empat sekolah dengan total murid SMP 29.194 orang.

"Total murid SD dan SMP di Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2009/2010 sebanyak 95.214 orang dengan alokasi BOS per trip sebanyak Rp10,2 miliar. Jika dikalikan tiga trip, yakni tiga bulan akan menjadi Rp32,1 miliar," katanya.

Dia mengatakan besaran dana BOS untuk murid SD sebesar Rp397 ribu per siswa per tahun, sedangkan alokasi BOS untuk SMP sebesar Rp570 ribu per siswa per tahun. (ANT198/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010