Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar agenda internal atau tertutup bagi wartawan di kediaman pribadinya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

"Hari ini ada beberapa hal yang dibahas di Cikeas. Internal saja," kata Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha ketika dihubungi wartawan di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

Berdasar informasi, salah satu agenda internal Presiden itu adalah menyusun naskah pidato kenegaraan yang akan dibacakan di hadapan DPR dan DPD pada 16 Agutus 2010.

Namun, ketika ditanya, Julian tidak memberikan penjelasan secara rinci tentang agenda internal tersebut. Dia juga tidak menjelaskan siapa saja yang akan hadir di Cikeas terkait agenda internal Kepala Negara tersebut.

"Kalau ada, sifatnya lebih silaturrahmi saja," kata Julian.

Dia hanya menjelaskan, Presiden kemungkinan akan buka puasa bersama keluarga setelah menyelesaikan berbagai agenda yang tertutup bagi media itu.

Presiden akan menyampaikan pidato kenegaraan pada 16 Agustus 2010 di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah.

Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengatakan, pidato tersebut akan dibagi dalam beberapa bagian, yaitu pidato kenegaraan, kemudian istirahat, setelah itu paparan nota keuangan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011.

DPR dan DPD sepakat untuk duduk bersama mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Yudhoyono. Awalnya, Presiden dijadwalkan berpidato di hadapan DPD pada 23 Agustus 2010, namun akhirnya ditiadakan sehingga Kepala Negara cukup sekali datang ke parlemen untuk menyampaikan pidato dalam dua sesi pada 16 Agutus 2010.

Setiap fraksi di DPR telah menerima keputusan pidato tunggal Presiden di hadapan DPR dan DPD itu dan akan menyiapkan tata tertib persiapan untuk rapat bersama.

Presiden juga menggelar beberapa kegiatan internal di Cikeas pada Senin (9/8), antara lain menyusun naskah pidato kenegaraan.

Beberapa hari sebelumnya, Kepala Negara menyatakan kepada masyarakat bahwa ada informasi ancaman keamanan dari pihak tertentu.

Namun, Julian Aldrin Pasha menjelaskan, agenda internal Presiden di Cikeas itu tidak berhubungan dengan ancaman terorisme dan penangkapan Ba`asyir.

Presiden, lanjut dia, tidak merasa terancam keselamatannya sehingga memilih berkantor di rumah dibanding datang ke Istana Negara.

"Tidak ada hubungannya, kegiatan internal memang sudah dijadwalkan jauh hari sebelumnya," ujar Julian.

Presiden Yudhoyono pada Sabtu, 7 Agustus 2010, menyatakan ada pihak tertentu yang akan mengacau keamanan di sekitar Ciwidey, Jawa Barat. Setelah pernyataan Presiden itu, Mabes Polri menangkap pemimpin pondok pesantren Al Mukmin, Solo, Abu Bakar Ba`asyir.

Ba`asyr sebelumnya pernah didakwa merestui peledakan Bom Bali I pada 2002. Namun Mahkamah Agung membebaskannya dari dakwaan pada tingkat kasasi.

(F008*D013/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010