Wina (ANTARA News/AFP) - Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Jumat merevisi naik proyeksi pertumbuhan permintaan minyak dunia untuk 2010 menjadi 1,2 persen, namun menghimbau kehati-hatian dalam memprediksi tren masa depan.

"Mengingat permintaan minyak stabil di AS, proyeksi pertumbuhan minyak dunia ini direvisi naik sebesar 0,1 juta barel per hari (bph) menjadi menunjukkan pertumbuhan 1,05 juta barel per hari atau 1,2 persen, "kata kartel dalam laporan bulanan.

Total kebutuhan untuk 2010 sekarang diperkirakan mencapai 85,5 juta bph, naik dari 84,46 juta barel per hari pada 2009.

Namun kartel itu memperingatkan bahwa ekonomi yang lebih lambat pada semester kedua tahun ini, disebabkan oleh pentahapan keluar dari stimulus fiskal, kemungkinan akan mempengaruhi permintaan.

"Melihat ke paruh kedua, laju pertumbuhan ekonomi diproyeksikan lambat, tidak hanya dalam OECD (negara maju) tetapi juga di sebagian negara berkembang, menunjukkan bahwa pertumbuhan permintaan minyak akan tetap moderat.

"Ada perlu hati-hati tentang perkiraan permintaan minyak untuk sisa 2010," kata laporan itu.

"Selain itu, faktor-faktor lain seperti kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi pertumbuhan permintaan," tambahnya, mengutip rencana oleh China untuk memenuhi target lingkungan pada akhir tahun yang dapat mengurangi permintaan minyak di negara itu, konsumen energi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

"Untuk keseluruhan tahun, pertumbuhan permintaan minyak diperkirakan sekitar 1,0 juta bph, lebih rendah dari rata-rata tahunan pra-resesi sekitar 1,7 juta barel per hari," OPEC mencatat.

"Tahun depan, situasi ini diperkirakan tidak akan jauh berbeda," tambahnya.

Pertumbuhan permintaan minyak dunia untuk 2011 akan tetap sekitar 1,0 juta bph sebagai perkiraan dalam laporan sebelumnya OPEC - "tingkat pertumbuhan yang tampak lebih realistis ke depan, mengingat ketidakpastian yang besar."

Klaim bahwa permintaan minyak akan segera kembali mencapai tingkat pra-resesi "tampak menjadi berlebihan," katanya.

Permintaan minyak di negara-negara OECD tumbuh pada kuartal kedua tahun ini untuk pertama kali sejak 2007, menurut laporan OPEC.

Namun, pada 2010 dan 2011 pertumbuhan mungkin akan berasal dari negara-negara non-OECD seperti China dan India, serta Timur Tengah dan Amerika Latin, katanya.

Amerika Serikat akan tetap sebuah "kartu liar" tahun depan, kartel memperingatkan, mencatat bahwa "setiap penundaan lebih lanjut dalam pemulihan ekonomi negara itu tentu saja akan mendorong ke revisi penurunan dalam jumlah permintaan minyak dunia." (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010