Ilustrasi (Pixabay)


Pentingnya perilaku sehat bagi lansia
Seiring penurunan fungsi tubuh dan kondisi fisiknya, lansia juga biasanya memiliki setidaknya 5-10 jenis masalah kesehatan seperti pneumonia, hipertensi, diabetes, stroke, katarak, hingga penurunan massa otot.

Selain itu ada juga yang mengalami gangguan psikologis seperti demensia, depresi dan penurunan kapasitas fungsional sehingga membutuhkan pendamping atau (caregiver).

Baca juga: Strategi semua lansia bisa divaksin, termasuk akses tak terbatas KTP

Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Dante Saksono Harbuwono dalam sebuah acara kesehatan yang digelar daring pada Sabtu (29/5), mengatakan, terkait kondisinya ini, maka perilaku sehat seperti mengonsumsi nutrisi harian yang seimbang, rutin berolahraga, cukup istirahat serta tidak merokok penting mereka terapkan.

“Nutrisi yang optimal sesuai kebutuhan terutama pada lansia membantu menjaga kesehatan, energi, suasana hati serta membantu mempertahankan kemandirian fungsional, meminimalisir penyakit fisik maupun mental,” kata dia.

Nutrisi yang dibutuhkan bisa diperoleh dari makanan-makanan mengandung protein dan serat tinggi, vitamin, mineral serta antioksidan.

Selain nutrisi, para lansia juga perlu berolahraga demi menjaga tubuhnya tetap sehat dan bugar. Menurut Dante, meskipun ada kekhawatiran pada lansia yang berolahraga apalagi di masa pandemi saat ini, namun manfaat kesehatan dan gaya hidup aktif jauh lebih besar daripada risikonya. Dalam berolahraga, lansia disarankan memilih intensitas yang ringan dan agar mereka tetap aktif, fit dan produktif.

Di sisi lain, aspek pelayanan kesehatan juga menjadi perhatian. Pemerintah termasuk pihak yang mendukung hal ini melalui pemberian lansia hak pada pelayanan kesehatan.

Tak hanya itu, lansia juga diberikan hak dalam bentuk pelayanan keagamaan dan mental spiritual, pelayanan kesempatan kerja, pelayanan pendidikan dan pelatihan, kemudahan dalam penggunaan fasilitas, sarana dan prasaranan umum; layanan dan bantuan hukum; perlindungan sosial dan bantuan sosial.

Pemerintah melalui Program Keluarga Harapan (PKH) pun memberikan bantuan sosial (bansos) salah satunya menyasar lansia (usia 70 tahun ke atas) dengan besaran Rp2,4 juta per 1 tahun. Dana yang disiapkan untuk program ini pada tahun 2021 sebesar Rp28,71 triliun.

Lansia jadi prioritas divaksin COVID-19
Mengingat kesehatan sebagai aspek penting bagi lansia, pemerintah melalui Program Vaksinasi Nasional menuju percepatan Indonesia Pulih dari COVID-19, menempatkan mereka menjadi bagian prioritas, selain tenaga kesehatan. Hal ini mengingat kerentanan mereka terkena penyakit akibat virus SARS-CoV-2 itu.

Namun, dalam pelaksanannya, kondisi kesehatan fisik lansia yang tak bisa mobile atau bergerak seperti kaum muda, keraguan divaksin dan akses ke lokasi vaksinasi menjadi kendala, ungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Untuk mengatasi hambatan ini, pemerintah menjalankan model berbagai pelaksanaan vaksinasi salah satunya berupa sentra vaksinasi, bekerja sama dengan institusi-institusi yang punya akses ke lansia seperti organisasi masyarakat keagamaan.

Selain itu, ada juga model jemput bola yakni mendatangi satu per satu lansia ke tempat tinggalnya, seperti misalnya di DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Tetapi tak semua dari mereka yang didatangi bisa divaksin. Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan, Maxi Reni Rondonuwu, mengatakan, anak-anak dari para lansia cenderung khawatir soal keamanan orang tua dari sisi kesehatan bila divaksin.

Upaya jemput bola juga dilakukan salah satunya melalui program “Home Care & Home Delivery Vaksinasi 10.000 Lansia” pada April lalu.

Program yang diinisasi Komunitas Indonesia Lawan Libas COVID-19 (KILLCOVID19) itu, memungkinkan vaksinasi pada lansia melalui dua cara, pertama menjemput mereka menuju sentra vaksinasi terdekat atau rumah sakit yang bekerjasama dengan KILLCOVID19 dan menyelenggarakan vaksinasi di lokasi lansia berada seperti rumah jompo maupun panti werdha.

Baca juga: Ketika negara mendorong masyarakatnya menua dengan sehat

Pemanfaatan posyandu lansia juga menjadi strategi dalam vaksinasi. Hal ini seperti yang terjadi di Kawasan Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Para lansia yang rutin mendatangi posyandu mendaftarkan diri untuk divaksin. Pemberitahuan dan pengingat melalui grup WhatsApp khusus warga setempat pun menjadi upaya lainnya agar lansia segera mendaftarkan diri.

Baca juga: DKI Jakarta catat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 lansia terbanyak

Rosnawati (65) salah satu yang berpartisipasi di sana. Ibu dari dua orang putri ini memutuskan mendaftarkan diri di posyandu lansia tanpa kekhawatiran. Dia mendapatkan dosis pertama vaksin pada 1 Maret dan 29 Maret lalu untuk dosis kedua.

"Karena khawatirnya kena COVID-19, jadi ingin cepat-cepat divaksin. Kalau soal efek samping, pasrah saja. Beberapa hari setelah vaksin pertama flu berat, kalau vaksin kedua enggak ada efek," kata dia saat dihubungi ANTARA.

Annisa (31), putri bungsu Rosnawati yang ikut mengantar sang ibunda menuturkan, walau efikasi vaksin tak bisa 100 persen menurunkan risiko terkena COVID-19, namun tidak ada salahnya mencoba apalagi tidak ada penyakit komorbid yang menghambat orang tuanya untuk divaksin.

Sementara itu, upaya lain pemerintah untuk mempercepat cakupan vaksinasi lansia yang dalam pelaksanaannya dikatakan cukup rendah, ialah melalui gelaran Gebyar Vaksinasi Lansia (GVL) di beberapa wilayah yaitu kota Bandung, kota Serang dan Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Sistem yang pelaksana terapkan di sini menjemput lansia menggunakan bus.

Tak hanya di tiga lokasi itu, kegiatan GVL juga dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia pada 17 Mei hingga 29 Mei 2021.

Menkes menargetkan pemberian vaksinasi bisa ditingkatkan dari yang semula 500 ribu per hari hingga Juni menjadi 1,5 juta per hari hingga Desember 2021.

Di sisi lain, tenaga kesehatan juga bekerja sama dengan para pejabat di daerah seperti Lurah/Kepala Desa beserta jajaran di tingkat RW dan RT untuk memastikan lansia di wilayah kerjanya telah divaksinasi COVID 19.

Di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor misalnya, puskesmas setempat bekerja sama dengan pengurus RW dan RT mengundang para lansia di wilayah kerja Ciomas untuk menjalani vaksinasi.

Baca juga: Alasan pola tidur berubah saat usia menua

Undangan vaksinasi diberikan ke setiap desa dengan waktu berbeda. Jadwal per RT dari setiap desa juga mereka tentukan, dengan pelaksanaan di satu lokasi yakni Puskesmas Ciomas. Selanjutnya, pihak RT meneruskan informasi pada warga mereka melalui WhatsApp.

Bukan hanya pemerintah, lansia sendiri juga berperan aktif terutama bila tidak ada pihak yang mengakomodir pelayanan vaksinasi. Hal ini seperti yang dilakukan Eti Juansih (63), warga Bambu Apus, Jakarta Timur. Dia berinisiatif mendaftarkan diri ke laman resmi Dinas Kesehatan setempat dan hanya berselang seminggu, dia mendapatkan pesan singkat untuk segera datang ke lokasi vaksinasi untuk divaksin.

Keputusan Eti segera divaksin salah satunya karena memang sudah haknya dan lokasi vaksinasi dekat dengan rumahnya. Dia bersyukur tak perlu jauh-jauh ke Kawasan Senayan, Jakarta Selatan seperti rekan-rekannya yang menunda divaksin.

“Karena tempatnya dekat banget dari rumah (kan bisa milih), jadi secara akses enak. Dan karena masih awal-awal jadi masih sepi. Divaksin di RS Adhyaksa. Petugas sangat baik dan informatif. Tempat nunggu enak, pokoknya nyaman,” kata dia yang divaksin pada Maret 2021.

Hingga 29 Mei 2021 pukul 18.00 WIB, secara nasional, Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 15,28 persen atau 3.293.415 orang lansia yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Sementara untuk mereka yang sudah menerima dosis kedua sekitar 2.176.967 orang atau 10,10 persen dari total lansia yang tercatat sebanyak 21.553.118 orang.

Walau menjadi prioritas untuk divaksin, pada kenyataannya tak semua lansia bisa mendapatkannya. Hal ini bergantung pada kondisi kesehatannya, termasuk apakah dia tergolong rntan atau tidak. Oleh karena itu, lansia sebaiknya berupaya agar bisa menua
dengan sehat tanpa perlu menjadi renta.

Baca juga: Ciri lansia sehat jasmani dan rohani dan tips menjaganya

Baca juga: Kemkes optimalkan vaksinasi lansia di fasyankes menjelang Lebaran

Baca juga: Sophia Latjuba ingin habiskan masa tua di Jerman

Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021