Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis pagi menguat menembus angka Rp9.000 per dolar, karena pelaku aktif membeli rupiah.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar menguat 32 poin menjadi Rp8.998-Rp9.008 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.030-Rp9.040.

Dirut Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga di Jakarta mengatakan, kenaikan rupiah itu dipicu membaiknya laju inflasi Agustus 2010 yang di luar perkiraan semula.

Laju inflasi Agustus 2010 masih di bawah angka 1 persen hanya 0,76 persen. Faktor utama penyumbang inflasi Agustus 2010, menurut dia adalah kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang memberi andil terbesar.

"Kami memperkirakan rupiah masih akan bergerak naik lagi, karena pelaku pasar sangat antusias menyambut laju inflasi Agustus 2010 yang masih di bawah angka satu persen," ucapnya.

Ia mengatakan, pelaku pasar aktif membeli rupiah, setelah dua pekan lalu terpuruk hingga jauh di atas Rp9.000 per dolar.

Meski demikian, Bank Indonesia (BI) tetap berada di pasar menjaga kenaikan rupiah agar tidak terlalu cepat, katanya.

Menurut dia, kenaikan rupiah kemungkinan bertahan lama terjadi dalam satu dua hari saja, apabila tidak ada faktor positif lain dari eksternal kemungkinan akan kembali terkoreksi.

Namun Indonesia dinilai masih merupakan pasar potensial untuk melakukan investasi, karena itu investor akan tetap berada di pasar menempatkan dananya, katanya.

Ia mengatakan, Indonesia berdasarkan asumsi makro Anggaran Pendapatan & Belanja Negara menargetkan pertumbuhan ekonomi 2011 sebesar 6,3 persen lebih tinggi dibanding 2010 hanya 5,8 persen.

Karena itu pelaku asing diperkirakan dalam waktu lama masih bermain di pasar menempatkan dananya, katanya.
(H-CS/S004)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010