Surabaya (ANTARA News) - Kegagalan meraih gelar di Kejuaraan Dunia Prancis pada pekan lalu tidak menyurutkan optimisme Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) untuk meraih medali emas pada Asian Games 2010 di Guangzhou, China.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar (PB) PBSI, Yacob Rusdianto, kepada wartawan di Surabaya, Kamis, mengakui bahwa hasil buruk pada kejuaraan dunia di Prancis, namun peluang merebut minimal satu medali emas Asian Games seperti yang ditargetkan KONI Pusat, masih terbuka.

"Semua masih serba mungkin, meskipun kita tahu kekuatan China saat ini cukup sulit untuk dibendung," katanya usai berbuka puasa bersama jajaran pengurus PBSI Jawa Timur.

Pada Kejuaraan Dunia 2010 di Prancis pekan lalu, Indonesia hanya meloloskan satu wakil di babak final melalui Taufik Hidayat, kendati akhirnya harus menyerah di tangan pebulu tangkis China, Chen Jin.

Yacob Rusdianto mengatakan selepas kegagalan di Prancis, PBSI segera melakukan evaluasi dan meningkatkan program latihan atlet-atlet Pelatnas untuk persiapan Asian Games.

"Program jangka pendek ini adalah menggenjot pemain-pemain yang disiapkan untuk Asian Games. Sedangkan program jangka panjang, membenahi sistem pembinaan dan pelatihan di Pelatnas serta daerah," ujarnya.

Ketua Pengprov PBSI Jatim ini, mengakui sistem pembinaan pemain yang dilakukan Indonesia sudah tertinggal dibanding China. Bahkan, Korea Selatan juga sudah memiliki pemain-pemain pelapis yang berkualitas.

"Kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan cara lama dan menunggu lahirnya atlet-atlet potensial. Pemain juara harus diciptakan, bukan lagi dicari," tambah Yacob.

Pada Asian Games 2010 mendatang, PBSI telah menetapkan sebanyak 20 pemain, baik yang kini berada di Pelatnas maupun di luar Pelatnas untuk diturunkan.

Menurut Yacob, target satu medali emas diharapkan dari nomor tunggal dan ganda putra, serta ganda campuran yang kekuatannya masih cukup seimbang.

Selain tuan rumah China, hambatan terberat Indonesia untuk memenuhi target KONI Pusat tersebut datang dari pemain Korea Selatan dan Malaysia.

"Kendati berstatus tuan rumah, China belum tentu bisa menyapu bersih medali emas. Ini sudah terbukti saat Olimpiade 2008 dan perebutan Piala Thomas tahun 2002, dimana Indonesia mampu mencuri gelar," kata Yacob.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010